16 Hari Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan, SRM Katarina : Korban tidak Boleh Diam!

PRINGSEWU,LAMPUNGRAYA.ID – Kekerasan terhadap perempuan di Indonesia termasuk di daerah, masih menjadi problem hingga sekarang. Dari beragam motif kekerasan terhadap perempuan, tidak sedikit pelakunya berasal dari anggota keluarga dan atau saudara sedarah.

“Korban kekerasan tidak boleh diam, dia harus bicara. Sebab, pelaku kekerasan bisa datang dari anggota keluarga, bahkan orangtua dan saudara sedarah”, ucap SRM. Katarina,FSGM, dihadapan peserta 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan yang dipusatkan di Gedung Kesusteran, Pringsewu Selatan, Rabu (25/11/20).

Mengapa kekerasan terhadap perempuan terus terjadi ucap Suster Katarina, hal itu disebabkan karena kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan selama ini tidak pernah dibuka dan diungkap ke publik.

“Pelaku kekerasan saat ini tidak hanya laki-laki saja, namun juga perempuan. Untuk itu, perempuan harus berpihak kepada perempuan”, tandas Suster Katarina.

Acara 16 Hari Kampanye Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 day activism against gender violence) yang diikuti perwakilan organisai perempuan di Kabupaten Pringsewu seperti GOW, KWT, PKK dan Kelompok Menjahit ini juga diisi dengan testimoni oleh aktivis yang juga Sekretaris LPA Kabupaten Pringsewu, Siwi Lestari.

Dalam acara kampanye 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan ini, setiap peserta dimintai menuliskan pandangannya tentang apa itu perempuan dan kenapa, perempuan selalu menjadi korban kekerasan.

Hal itu dimaksudkan guna melihat, sejauhmana pemahaman mereka tentang apa itu perempuan serta komitmen penolakan mereka terhadap setiap bentuk kekerasan.

Untuk diketahui, kegiatan 16 hari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan (16 day activism against gender violence) ini berlangsung mulai tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan, hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional.

Dimana, sejarah 16 hari kampanye anti kekerasan terhadap perempuan awalanya merupakan kampanye Internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan. (Ful)