2021, Abung Tengah Proyeksikan Jadi Kawasan Pembangunan Wisata Terpadu

KOTABUMI – Sebanyak 6 desa di Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, Lampung, berencana membangun kawasan destinasi objek wisata terpadu. Rencana launching perdana tersebut akan direalisasikan pada Tahun 2021 mendatang.

Objek wisata terpadu itu seperti, wisata alam, kuliner, kesenian, rohani, perikanan, peternakan, garmen dan kebudayaan. Tujuannya, untuk memberikan manfaat dan menumbuhkan perekonomian masyarakat desa agar semakin sejahtera.

 

“Kawasan pembangunan wisata terpadu ini sebagai bentuk komitmen kami kecamatan Abung Tengah serta para kepala desa agar para wisatawan mau berkunjung dan betah datang di wilayah kami, khususnya, kecamatan Abung Tengah,” kata Camat Abung Tengah Mulyadi Thohir didampingi Sekcam Hedi Elpandi, Tokoh Pemuda Ade Chandra TR saat ditemui di lokasi pembukaan jalan menuju destinasi wisata baru Desa Kinciran, Abung Tengah, Lampung Utara, Kamis (09/1/2020).

Mulyadi menuturkan, kecamatan Abung Tengah memiliki banyak potensi wisata yang layak dijual ke luar daerah. Sedikitnya, ada 6 desa yang memiliki potensi itu yakni, desa Gijul, desa Subik, desa Pekurun Barat dan desa Sri Bandung, desa Neglasari, dan desa Kinciran.

Abung Tengah kata Mulyadi merupakan daerah yang terus berinovasi menggandeng sejumlah desa sekitar untuk mengembangkan potensi wisata yang memiliki daya tarik untuk dikunjungi wisatawan baik lokal maupun luar daerah. Ada beberapa tahapan yang akan dimulai seperti gerbang wisata dan peta wisata.

Dia menyebutkan, wisata yang akan dikembangkan yakni wisata arung jeram, panjat tebing, wisata air terjun atau Curug Klawas dan Perawan, serta wisata alam pegunungan dan sungai serta kuliner, perikanan, kesenian dan kebudayaan masyarakat lokal.

“Kami juga akan mengembangkan Wisata Curug Klawas dan Perawan, serta pengembangan wisata air di desa Subik dan wisata pegunungan di Gunung Gijul,” katanya.

Ia menyampaikan, pengembangan wisata desa itu tidak sembarangan dilakukan, terlebih dahulu perwakilan desa yang terlibat dalam pengelolaannya akan diberi pelatihan oleh pelatih profesional dan bekerja sama dengan konsultan lanskip, juga melibatkan tokoh lokal Lampung Utara. Selain itu, akan melibatkan seluruh desa untuk pengembangan BUMdes desa dengan sumber dana desa yang terintegrasi dengan BUMdes kecamatan.

“Kami mohon doanya agar program wisata terpadu ini cepat terealisasi, dan mendapatkan dukungan semua pihak,” ujarnya.

Dia berharap, program pengembangan wisata tersebut mendapat dukungan masyarakat. Karena insfratruktur jalan masuk kampung wisata dimulai dari simpang desa Bonglai hingga tempat wisata dibutuhkan hibah tanah dari masyarakat guna pelebaran jalan dan lahan tempat parkir kendaraan, taman-taman, tempat ibadah dan MCK sehingga nantinya dapat meningkatkan perekonomian masyarakat.

Ia juga berharap pada Tahun 2022, kecamatan Abung Tengah juga dapat menjadi percontohan kampung wisata terpadu dan dijadikan tempat studi banding bagi desa lain di Lampung.

“Desa di sini juga memiliki potensi lain di antaranya hasil pertanian berupa padi, jagung, cabai, tomat, sayuran, dan umbi-umbian, dan sektor peternakan, perikanan dan garmen, seperti desa Neglasari yang memiliki potensi wisata perikanan,” pungkasnya.