Luncurkan Program PAK KADES, Disdukcapil Lamsel Beri Pelatihan Operator Desa

KALIANDA – Luncurkan program PAK KADES (Pelayanan Administrasi Kependudukan di Kantor Desa), Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kabupaten Lampung Selatan (Disdukcapil Lamsel) gelar pelatihan bagi operator desa.

Kepala Disdukcapil Lamsel, Eddy Firnandi menjelaskan pelatihan bagi operator desa ini dilakukan secara swadaya oleh pihaknya bagi desa-desa yang berminat untuk menjalankan program PAK KADES.

Menurutnya, pelatihan bagi operator desa untuk program PAK KADES tersebut dengan memanfaatkan teknologi digital berupa aplikasi Sikades (Sistem Informasi Kependudukan Desa).

Dengan begitu pemerintah desa dapat melakukan pelayanan Cetak Mandiri sejumlah dokumen kependudukan di desa masing-masing.

Eddy Firnandi mengungkapkan, peluncuran program PAK KADES ini merupakan tindak lanjut atas saran Bupati Lampung Selatan, Hi Nanang Ermanto, agar memberikan pelayanan secara efektif dan efisien juga prima ke masyarakat.

Maka dengan program PAK KADES ini, sebagai upaya mendekatkan pelayanan ke bawah dan juga dalam rangka meningkatkan kapasitas pemerintah desa dalam upaya pelayanan kepada masyarakat.

“Jadi nanti, warga masyarakat tidak harus jauh-jauh lagi datang kesini (Disdukcapil) agar mendapatkan pelayanan, tapi dengan memanfaatkan aplikasi Sikades ini, desa secara mandiri dapat juga melayani warganya sendiri untuk cetak mandiri sejumlah dokumen kependudukan,” terang Eddy Firnandi di Mal Pelayanan Publik, Rabu 13 Maret 2024.

Dijelaskan, sejumlah dokumen kependudukan yang dapat dilayani cetak mandiri oleh desa diantaranya, Kartu Keluarga (KK), Akte Lahir dan Kematian, Surat Pindah atau Datang dan Aktifasi IKD (Identitas Kependudukan Digital) dengan Smartphone.

“Dengan memanfaatkan aplikasi ini (Sikades), nanti desa bisa mencetak sendiri dokumen kependudukan, seperti KK rusak, KK hilang, KK baru. Akte kelahiran, kematian. Pindah-datang. Jadi gak perlu jauh-jauh lagi kesini,” imbuhnya seraya menambahkan hanya KTP saja yang masih harus pelayanan ke Disdukcapil.

Ditambahkan Eddy, hingga saat ini baru 97 desa yang telah mengirimkan operator untuk diberikan pelatihan. Untuk itu Eddy berharap ada sinergitas dari pemerintah desa supaya program ini dapat berjalan secara efektif dan efisien di desa-desa di seluruh Lampung Selatan.

“Sinergitas. Kenapa, kalau hanya kami saja yang mau, tapi desa kurang respek maka akan percuma juga. Karena, setelah kami evaluasi, ada sejumlah desa, meski telah diberikan pelatihan kepada operator desanya, namun nyatanya tidak berjalan, tidak aktif,” tuturnya.

Dengan berjalannya program PAK KADES ini, terus Eddy Firnandi, maka manfaatnya akan terasa besar sekali bagi masyarakat. Yakni dapat meningkatkan efektivitas dalam memberikan pelayanan dan efisien, baik itu untuk waktu, tenaga, biaya dan resiko dalam perjalanan.

(row)