Keberadaan dan Fungsi BBI Pringsewu Disoal

Keberadaan BPBI Kabupaten Pringsewu yang terletak di Dusun Solokarto, Pekon Tulung Agung, Kecamatan Gadingrejo Disoal keberadaan dan fungsi nya.

PRINGSEWU – Keberadaan Balai Pengembangan Benih Ikan (BPBI) Kabupaten Pringsewu mendapat sorotan dari masyarakat, utamanya dari petani pembudidaya ikan.

Kritikan konstruktif dan membangun disampaikan petani pembudidaya ikan lantaran mereka menilai, BPBI Pringsewu yang terletak di Pekon Tulung Agung, Kecamatan Gadingrejo selama ini belum berfungsi layaknya sebuah balai yang menjadi pusat pelayanan dan riset.

Kritik itu, salah satunya disampaikan Hendro, Sekretaris Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) “Bayu Perkoso” Pekon Tegalsari, Kecamatan Gadingrejo.

“Sepengetahuan saya, balai benih ikan itu tidak hanya sebatas memproduksi benih ikan saja. Tapi, fungsi dasarnya adalah memberikan pelayanan dan melakukan riset serta inovasi”, sebut Hendro dimintai tanggapannya oleh wartawan Lampungraya.id.,Jumat (11/10).

Layaknya sebuah balai benih sebut Hendro, BBI Pringsewu semestinya berfungsi sebagai tempat dimana petani ikan bisa berkonsultasi, belajar dan menimba ilmu.

Apalagi lanjut Hendro, seringkali petani pembudidaya menemukan kendala teknis seperti ikan terserang virus dan penyakit.

“Mereka bingung harus konsultasi dan tanya kemana. Mereka juga sering kesulitan mendapatkan indukan lele guna melakukan pemijahan secara mandiri”, papar mantan Sekretaris Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) Perikanan Kabupaten Pringsewu ini.

Kondisi gedung laboratorium di BBI Pringsewu yang ngangkrak dan tidak berfungsi

Dengan area lahan BBI yang cukup luas sambung Hendro, harusnya BBI Pringsewu bisa melakukan inovasi seperti melakukan riset pakan dan perkawinan silang.

Riset lanjut Hendro bisa dalam bentuk uji coba penggunaan pakan yang hasilnya kemudian disosialisasikan dan dikembangkan melalui kelompok-kelompok petani ikan yang ada.

“Juga, dari proses kawin silang ini, diharapkan BBI mampu menciptakan benih ikan baru. Kalau sukabumi saja bisa menciptakan benih ikan lele sangkuriang, kenapa kita tidak bisa?”, tandas Hendro.

Kritik dan pernyataan senada juga disampaikan Kusnadi, Ketua Pokdakan “Mina Karya” Pekon Bulurejo, Kecamatan Gadingrejo.

Menurut dia, harusnya BBI Pringsewu mampu memproduksi bibit ikan yang dibutuhkan oleh petani ikan.

“Paling tidak, bibit yang dihasilkan BBI Pringsewu ini bisa mensuplai kebutuhan bibit bagi Pokdakan terdekat. Apalagi, temen-temen petani ikan selama ini sering kesulitan dalam mendapatkan benih ikan yang dibutuhkan”, jelas Kusnadi.

Sebagai petani ikan lanjut Kusnadi, ia terpaksa membeli benih ikan lele dari luar Pringsewu.

“Biasanya kalau tidak ke Way Jaha Tanggamus, ke Metro atau Pesawaran. Ada juga, petani ikan yang melakukan pemijahan secara mandiri”, urai Kusnadi.

Meski ada petani yang sudah bisa melakukan pemijahan secara mandiri sebut Kusnadi, namun mereka kerap dihadapkan pada masalah indukan yang baik.

“Syukur kalau BBI Pringsewu bisa menyediakan indukan yang bagus dan bersertifikat. Sehinnga petani tidak lagi harus kerepotan, saat hendak mijah”, ujar Kusnadi.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Pringsewu M. Jusuf saat dikonfirmasi berkaitan dengan belum berfungsinya BBI seperti yang diharapkan mengatakan, semua terkendala dengan masalah sumber daya manusia (SDM).

“Kita belum punya SDM dan tenaga ahli dibidangnya. Ini juga yang jadi kendala, kenapa BBI hingga sekarang belum bisa memproduksi benih ikan”, ungkap Jusuf.

Selain itu sebut Jusuf, kondisi infrastruktur yang ada seperti kolam dan lainnya, dalam kondisi tidak siap.

“Kolam yang ada banyak yang bocor dan tidak bisa difungsikan dengan baik. Sementara, beberapa prasarana peralatan yang ada juga hilang lantaran di curi orang”, ungkap Jusuf.

Pantauan wartawan lampungraya.id., di BBI Pringsewu, nampak sejumlah bangunan gedung tidak terawat.

Dimana, dinding bangunannya juga nampak kusam serta bagian plafonnya jebol lantaran di makan usia.

Sementara, pada luar pagar nampak bangunan jalan cor beton baru (kegiatan pengembangan jalan produksi) yang di bangun pada akses jalan menuju pintu utama UPTD BPBI. (Ful)