Akses menuju Dua Kecamatan, Pembangunan Jembatan Tanjung Anom telan Anggaran 8 M

Mulut utama akses jembatan tanjung anom (way tebu II) dari Pekon Tanjung Anom, Kecamatan Ambarawa

PRINGSEWU – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pringsewu melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) setempat di tahun 2019 ini, berhasil menyelesaikan pembangunan jembatan Tanjung Anom (Way Tebu II) menjadi permanen, menggantikan jembatan gantung sebelumnya yang masih berupa lapisan papan.

Jembatan tipe B dengan bentang 50 meter dan lebar 7 meter ini, berdiri kokoh diatas aliran sungai (way) tebu.

Proses pengerjaan jembatan dilakukan secara bertahap, pertama di tahun 2016 meliputi struktur pada bagian bawah dengan memanfaatkan APBD sebesar Rp2.474.625.000,-.

Kemudian, tahap kedua di tahun 2019 ini pembangunan struktur bagian atas jembatan dengan memanfaatkan dana sebesar Rp6.449.133.044,-.

Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Kabupaten Pringsewu Andi Purwanto, ST.,MT., menjelaskan, jembatan yang di bangun merupakan jembatan dengan tipe konstruksi rangka baja.

“Kedepan, kita akan bebaskan lahan seluas 778 M2, guna pelebaran jalan dari mulut jembatan tersebut (arah tanjung anaom) yang saat ini kondisinya mematah”, terang Andi, Sabtu (04/12/2020).

Sebagai ungkapan rasa syukur atas selesainya pembangunan Jembatan Way Tebu II, masyarakat tanjung anom menggelar tasyakuran dan istighosah yang dipusatkan di komplek jembatan setempat.

Inilah jembatan tanjung anom (way tebu II) yang terintegrasi ke wilayah Pekon Fajar Agung Barat, dimana RSUD Pringsewu berada dan beroperasi

Acara ini dihadiri oleh Bupati Pringsewu H.Sujadi, Wakapolres Pringsewu Komisaris Pol. H.Misbahuddin, Camat Ambarawa Sutikno, S.E., Kapolsek Pringsewu Kota Komisaris Pol. Basuki Ismanto, Kepala Pekon Tanjunganom Muhidin, tokoh masyarakat, tokoh agama serta warga setempat.

Bupati Pringsewu H.Sujadi dalam sambutannya mengatakan pembangunan Jembatan Way Tebu II dimulai sejak tahun 2016, dimana pada tahun itu ia melakukan peletakan batu pertama pembangunan dua jembatan, yakni Jembatan Way Tebu II di Pekon Tanjunganom, dan Jembatan di Pekon Mataram, Kecamatan Gadingrejo.

“Keinginan kita waktu itu, jembatan langsung jadi pada tahun itu juga. Tetapi karena keterbatasan anggaran, hal tersebut tidak memungkinkan,” ungkap Sujadi.

Dalam kesempatan tersebut, Sujadi mengemukakan tiga alasan dari pembangunan Jembatan Way II disegerakan penyelesaiannya.

Pertama sebut Sujadi, jembatan tersebut merupakan penghubung dua kecamatan, yakni ambarawa dengan pagelaran.

“Kedua, karena di Pekon Fajaragung Barat, Kecamatan Pringsewu yang juga tak jauh dari jembatan, terdapat fasilitas publik yakni RSUD Pringsewu. Ketiga adalah untuk menghubungkan kecamatan ambarawa dengan jalan nasional yang menjadi penghubung Provinsi Lampung dan Bengkulu,” urai Sujadi.

Menurut Sujadi, Pekon Tanjunganom memiliki potensi yang sangat besar, baik di sektor pertanian ataupun lainnya.

“Harapannya, jembatan ini bisa dimanfaatkan dengan sebaik mungkin, guna mengoptimalkan potensi yang ada”, ujar Sujadi.

Kepala Pekon Tanjunganom Muhidin pada kesempatan tersebut menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bupati Pringsewu yang telah mengabulkan permohonan masyarakat tanjung anom.

“Kami berharap, keberadaan jembatan penghubung ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat,” katanya.

Selain istigosah dan tasyakuran, rencananya malam ini juga akan digelar pagelaran wayang kulit semalam suntuk dengan dalang Ki Lisus dari Kampung Payungdadi, Kecamatan Pubiyan, Lampung Tengah. (Ful)