Daerah  

Ayam tak Diganti Hanya Ditambah 4 Telur. Di Katibung Masih Nihil

KALIANDA – Pernyataan pihak Manajer Supplier, CV Dwi Karya untuk mengganti komoditi kurang layak dalam penyaluran program bantuan sembako disambut antusias oleh keluarga penerima manfaat (KPM).

Seperti sejumlah KPM di Kecamatan Merbau Mataram mengaku telah mendapatkan ganti komoditi buah-buahan dan sayuran yang kurang layak pangan.

“Apel dan kentang yang busuk sudah diganti. Kami bisa mengambil pergantian komoditi di e-warong. Syukur alhamdulillah,” katanya, Minggu 12 April 2020.

Kendati demikian, dikatakannya, untuk komoditi jenis ayam di e-warong tidak diganti dengan ayam baru. Ayam hidup yang telah diterima waktu penyaluran awal dianggap sudah termasuk dari transaksi bansos. Namun begitu, KPM sebagai tambahan diberikan beberapa butir telur.

“Kami hanya diberi tambahan 4 butir telur. Tapi memang ayamnya tidak diambil kembali. Ya lumayan lah daripada tidak sama sekali,” imbuhnya seraya mengaku ayam bantuan tersebut belum diolah untuk dikonsumsi.

“Ayamnya masih di rumah, entah dimana. Andai hilang juga tidak apa-apa. Karena mau dimasak pun belum bisa jika ukuran dan umur ayam seperti itu,” kata dia.

Sementara, KPM di Kecamatan Katibung mengalami situasi yang berbeda dengan KPM jirannya. Di Katibung, sejumlah KPM belum menerima pertukaran komoditi yang kurang layak konsumsi, seperti buah, sayur busuk dan anakan ayam.

“Belum ada yang diganti. Karena memang tidak ada informasi. Biasanya kalau ada informasi urusan penyaluran sembako, ketua kelompok yang mengabarkan ke anggota. Tapi untuk sementara ini belum ada,” ungkap warga Desa Tanjung Ratu ini.

Terpisah, Kepala Seksi Kesejahteraan Sosial (Kesos) Kecamatan Katibung, Fitri Hidayat saat dihubungi mengatakan di Kecamatan Katibung tidak semua desa mengambil komoditi ke CV Dwi Karya. Menurut dia, untuk sementara belum ada KPM yang melapor terkait komoditi yang kurang layak pakan. Menurut anggota tikor kecamatan setempat ini, pihaknya hanya bertugas mengawasi dan monitoring distribusi sembako ke KPM.

“Untuk desa-desa yang sembakonya dari CV Dwi Karya belum ada yang komplin.Terserah e-Warong nya. Kalaupun ada saya tinggal minta ganti,” tukas Fitri.

Sebelumnya, diwartakan penyaluran bansos pangan dalam program sembako untuk bulan April di Kecamatan Katibung dan Merbau Mataram Kabupaten Lampung Selatan bermasalah.

Sejumlah komoditi, seperti Duku dan Kentang untuk di Kecamatan Katibung diterima oleh beberapa KPM dengan kondisi busuk. Begitu juga untuk komoditi jenis ayam hidup rata-rata dengan ukuran dan umur belum layak untuk dikonsumsi sekira rata-rata 5-7 ons.

Untuk diketahui, penyaluran untuk April di sejumlah kecamatan telah disosialisasikan ada perubahan jenis dan komposisi komoditi, yakni Beras Premiun 10 kg, Telor 14 butir, Ayam Hidup 1 ekor BB 1Kg, Buah 1/2kg, Sayuran 1 kg, Kacang Hijau 1/4 kg, BUMDes Rp2ribu dan E- Warong Rp6 ribu, dengan nilai bantuan setiap KPM Rp200.000, -.

(row)