Daerah  

Becek dan Licin saat Hujan, 1.700 M Jalan di Kediri belum di Aspal dan masih Berupa Tanah

Kondisi Jalan Nangka III di Pekon Kediri, Kecamatan Gadingrejo sesaat setelah di guyur hujan

GADINGREJO – Masyarakat di Pekon Kediri, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu hingga kini masih menunggu aksi nyata pemerintah kabupaten (Pemkab) Pringsewu bangun dan mengaspal jalan dilingkungan rumah mereka.

Pasalnya, ada sekitar 7.100 meter jalan lingkungan di pekon ini yang belum di aspal. Bahkan, sebagian dari jalan itu masih berupa tanah liat.

Penanggungjawab Aliansi Masyarakat Pekon Kediri Bersatu (AMPKB) Hendri Trinaloka kepada wartawan llampungraya.id., menjelaskan, pembangunan infrastruktur di wilayahnya sangat tertinggal.

“Kami minta Pemkab Pringsewu bisa menindaklanjuti, apa yang jadi tuntutan saat demo kemaren. Sebab, pembangunan dan peningkatan jalan di pekon ini cukup mendesak”, ungkap Hendri usai bertemu dan bermusyawarah dengan perwakilan dua orang dari dinas PUPR Kabupaten Pringsewu di Balai Pekon Kediri, Senin (02/12).

Menurut Hendri, tuntutan di diaspalnya jalan diwilayahnya bukan tidak beralasan. Sebab, sebagai salah satu pekon/desa penyanggah Ibu Kota Kabupaten Pringsewu, masyarakat kediri sudah rela menghibahkan lahan seluas 10 Ha untuk pembangunan kantor Pemkab Pringsewu.

“Jadi, kami juga ingin diperhatikan dari sisi pembangunan. Desa kami juga ingin berkembang dan maju, seperti tiga desa lainnya yang sudah menghibahkan tanah bengkoknya”, sebut mantan kepala pekon kediri ini.

Beginilah kondisi jalan onderlagh menuju makam di Pekon Kediri, Kecamatan Gadingrejo usai di guyur hujan kemarin

Pernyataan dan harapan senada disampaikan Anwarsani, koordinator AMPKB yang mengaku prihatin dengan kondisi jalan di wilayahnya.

“Liat saja, jalan menuju makam masih bebatuan seperti ini. Kasihan masyarakat saat menghantarkan jenazah menuju makam”, ungkap Anwar.

Pernyataan senada dikemukakan Ponirin, salah seorang tokoh masyarakat setempat.

“Masyarakat disini sangat mendambakan jalan di desa ini bisa di aspal. Jalan yang masih berupa tanah, bisa dilakukan pengerasan”, ucap Ponirin.

Luas wilayah pekon kediri yakni 200 Ha, dengan jumlah penduduk sekitar 2.500 dan jumlah KK sebanyak 649.

Adapun jalan di Pekon Kediri yang belum di aspal yakni Jalan Makam I mulai dari kantor desa sepanjang 700 M. (masih onderlagh)

Kemudian, Jalan Makam II Dusun II sepanjang 700 meter. (550 meter sudah di onderlagh dan sepanjang 150 meter, masih berupa tanah).

Jalan Menuju Lapangan Bola yang melintasi Dusun II dan Dusun I sepanjang 1.200 meter (onderlagh).

Jalan Sekampung (onderlagh) yang melintasi Dusun II dengan panjang mencapai 800 meter (perbatasan yogjakarta-kediri)

Jalan Jati Dusun II dan III sepanjang 1.200 meter. Jalan Sawo Dusun I sepanjang 1.200 meter. Jalan Bambu Dusun I sepanjang 300 meter (masih berupa tanah). Jalan Mangga Dusun I sepanjang 500 meter.

Selanjutnya, Jalan Makam III sepanjang 500 meter, Jalan Nangka I hingga Nangka IV sepanjang 1.200 meter di Dusun II. (masih berupa tanah). Jalan Nangka III dan IV msh berupa tanah dan belum di onderlagh.

Penelusuran wartawan lampung raya di lapangan, kondisi Jalan Nangka III dan IV cukup memprihatinkan.

Sebab, selain masih berupa tanah merah, jalan ini akan digenangi air setiapkali hujan turun hingga menimbulkan becek dan licin. (Ful)