Daerah  

Berhasil Jadikan Daerah Tujuan dan Perlintasan, Gubernur Ridho Ficardo Puji Umar Ahmad Membangun Tubaba

TUBABA – Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo memuji keberhasilan Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad, yang telah berhasil menjadikan kabupaten setempat, menjadi daerah tujuan dan daerah perlintasan.

Hal itu diungkapkan Ridho Ficardo saat membuka pelaksanaan  MTQ ke – 47 Provinsi Lampung, di komplek Islamic Center Tiyuh Panaragan Jaya, Tuba Tengah, Sabtu malam Minggu (26/4/2019).

“Dibawah kepemimpinan bapak Umar Ahmad dan bapak Fauzi Hasan, saya nilai keduanya telah berhasil menjadikan kabupaten Tubaba sebagai daerah tujuan dan perlintasan. Selain berhasil membangun infrastruktur, mereka juga berhasil membangun peradapan,” ujar Ridho Ficardo.

Ridho juga mengapresiasi, kreatifitas Tubaba dalam mendesain pelaksanaan  MTQ tingkat provinsi Lampung, yang dinilainya sangat unik dan pertama kali ini di tampilkan dalam pelaksanaan MTQ. Desain tempat kegiatan dengan menggunakan ornamen batang dan bilah bambu adalah suatu kretifitas yang patut di apresiasi dan di puji.

“Disini ada bapak Sujadi bupati Pringsewu, dia bilang kabupaten Pringsewu saja yang terkenal dengan 1000 bambunya, belum pernah menggunakan bambu untuk suatu kegiatan acara, malah Tubaba bisa menggunakan bambu untuk kegiatan acara. Artinya Umar Ahmad idenya sangat kreatif,” seloroh Ridho sambil bercanda.

Ridho juga mengatakan, kegiatan MTQ selain sebagai wadah untuk meningkatkan iman dan taqwa, juga sebagai penyejuk masyarakat pasca berlangsungnya pemilihan umum beberapa waktu lalu. Menjadi perekat kembali persatuan yang sebelumnya terkotak-kotak karena beda pilihan dan pandangan politik.

MTQ juga kata dia, dapat menjadi benteng keimanan masyarakat atas pesatnya segala kemajuan pembangunan di Lampung.

“MTQ adalah benteng keimanan masyarakat atas pesatnya pembangunan di Provinsi Lampung saat ini, jangan sampai masyarakat kita menjadi lupa diri. MTQ juga sebagai media dalam menanamkan nilai-nilai Alquran kepada anak-anak kita, dan menjadi benteng terakhir untuk menjaga anak-anak kita dan masyarakat dari hal-hal yang tidak diinginkan,” tutur Ridho.

Sementara itu, Bupati Tulangbawang Barat Umar Ahmad, menyatakan bahwa Landasan dari kegiatan MTQ kali ini adalah Surat Al-Asr, dimana tema yang diambil adalah Allah memberi waktu menuju cahaya.

Selain dihadiri seluruh Bupati dan Walikota se-Provinsi Lampung, turut hadir pula Duta Besar Palestina untuk Indonesia, Dirjen Umat Islam Kementrian Agama RI, serta jajaran Forkopimda se-Provinsi Lampung dan Tubaba.

Acara MTQ juga di meriahkan oleh group musik Bimbo serta sajian hiburan tari kontemporer yang dipadu dengan tarian tradisional, lantunan Ayat Suci Al Qur’an, pengibaran bendera MTQ, dan paduan suara shalawat Nabi.

Ada juga penjelasan maksud dan tujuan  4 bangunan utama yang sepenuh terbuat dari bambu dengan arsitektur yang sangat unik. Yang pertama adalah lorong waktu berbentuk bubu (alat tradisional menangkap ikan) yang membentang sepanjang 200 meter. Lorong bubu yang terbuat dari bambu tersebut menggambarkan perjalanan manusia dari segumpal tanah menuju cahaya.

Yang kedua adalah sembilan menara yang menggambarkan kabupaten Tulangbawang Barat yang terdiri dari 9 kabupaten dan 9 kelompok masyarakat. Kemudian yang ketiga adalah bangunan khafilah yang diperuntukan untuk 1500 kafilah. Dan yang terakhir adalah kubah panggung. Ujung dari lorong waktu adalah kubah panggung utama. Desainnya meniru bentuk rebung bambu, sebuah tunas kehidupan yang dalam perjalanan waktu akan tumbuh kuat dan kokoh, tetapi juga lentur. (ADVERTORIAL)