Dana Rutilahu Program Kemensos RI di Sukoharjo III Barat Disunat

Bangunan Rumah warga di Dusun VII Pekon Sukoharjo III Barat, Kecamatan Sukoharjo yang pendanaannya bersumber dari program Rutilahu

SUKOHARJO – Program Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) dalam bentuk uang sebesar 15 juta per KPM (keluarga penerima manfaat) di Pekon Sukoharjo III Barat, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu di duga di sunat.

Disunatnya uang bantuan program dari Kemensos RI sebesar Rp2.500.000,- per KPM ini terungkap, setelah beberapa warga penerima berhasil ditemui wartawan lampungraya.id dan bercerita.

“Saat mau pencairan dana ke bank, oknum D memang ikut mendampingi. Setelah uang dicairkan, terus dikumpulkan jadi satu dan diserahkan ke D”, jelas “S” warga Dusun VII pekon setempat yang istrinya mendapat bantuan program Rutilahu belum lama ini.

S mengaku, baru mengetahui dana bantuan Rutilahu yang diterima disunat, setelah istrinya cerita kepadanya.

“Istri saya cerita, kalau dana itu di potong sebesar 2.500.000. Dan yang di potong duitnya, itu enggak hanya istri saya saja mas”, ungkap S.

Menurut dia, selesai dari bank, isterinya bersama sembilan (9) ibu-ibu penerima bantuan terus dikumpulkan di balai pekon sukoharjo III barat.

Sesampainya di balai pekon, terus oknum D memberikan arahan dan penjelasan, bahwa untuk bisa mendapatkan bantuan itu tidaklah mudah.

“Dia (oknum D) juga minta keikhlasan dari ibu-ibu, dananya untuk di potong. Dengan setengah berat hati, ibu-ibu yang ada akhirnya mengiyakan, dana yang mereka terima dipotong”, urai S.

Oknum “D” yang berhasil dikonfirmasi wartawan lampungraya.id., melalui sambungan WhattApps, perihal dugaan pemotongan dana Rutilahu, enggan menanggapi.

“Sudah selesai. Laporannya sudah di kirim ke Jakarta pak. Dan masyarakat, alhamdulillah tidak ada yang komplen”, ucap D yang menjabat sebagai salah satu kepala urusan (Kaur) di Pekon Sukoharjo III Barat.

Saat wartawan lampungraya mengurai, perihal informasi yang didapat berkenaan dengan dugaan pemotongan dana bantuan Rutilahu, D kembali berusaha ngeles.

“Seandainya mau konfirmasi, mohon maaf ini pak. Bapak juga harus mengumpulkan semua yang berkaitan di situ. Baik itu KPM, pak lurah dan saya”, sebut D melalui pesan WhattApps.

Informasi lain yang wartawan lampungraya.id., terima, saat ke-10 KPM dikumpulkan di Balai Pekon Sukoharjo III Barat menyebutkan, saat itu kepala Pekon Sukoharjo III Barat juga ada ditempat.

Terpisah, Kepala Pekon Sukoharjo III Barat Gunarto saat dikonfirmasi wartawan lampungraya.id melalui sambungan ponselnya, Rabu (19/02/2020) perihal dugaan pemotongan dana Rutilahu berkilah, kalau dirinya tidak ada dalam posisi itu.

“Saya akui, saya memang ada di balai pekon saat ibu-ibu dikumpulkan. Kalau ada kegiatan di pekon dan saya sebagai kepala pekonnya tidak ada, nanti bagaimana”, ucap Gunarto.

Gunarto juga berdalih, ia tidak tau menau soal masalah pemotongan dana Rutilahu tersebut. “Kalau misalnya di pekon ada kegiatan dan saya hadir, kira-kira saya salah gak. Kalau soal benar dan tidaknya terjadi pemotongan, yang jelas selesai itu saya meninggalkan balai pekon”, ujar Gunarto. (Ful)