Daerah  

Diangkut ke Puskesmas, Warga Ketapang Pertanyakan Suket Hasil Swab Test Orang Tuanya

KALIANDA – Keluarga pasien positif Covid-19 Ic (60) warga Desa Sumur Kecamatan Ketapang pertanyakan surat keterangan (Suket) hasil tes PCR (polymerase chain reaction) atau swab test corona hingga kini tidak dapat ditunjukkan ke pihak keluarga.

Mewakili keluarga besar, salah satu anak mantu pasien Covid-19 (alm) Ic mengungkapkan sempat meminta suket hasil PCR tersebut ke pihak Puskesmas Ketapang. Namun menurut dia, pihak puskesmas menolak dengan dalih tidak boleh dipublikasikan.

“Lah ini kan untuk keluarga ahli waris. Bukan untuk kami sebar-sebarkan. Maksudnya ini kan untuk memberikan pengertian ke anggota keluarga lain, agar mau mengikuti anjuran pemerintah, bahwa almarhum bapak memang positif terpapar Corona. Ini loh buktinya, ada surat keterangan. Bukan hanya lewat lisan atau omongan,” jelas dia seraya mengatakan bahwa pihak puskesmas Ketapang pernah menujukan foto berupa daftar list pasien positif Covid-19, Selasa 2 Juni 2020.

Lebih lanjut, diapun mengklarifikasi sebagai tindak lanjut informasi positif Covid-19 tersebut ada sebanyak 13 anggota keluarga yang di rapid test dan swab test. Menurut dia, hanya ada 10 anggota keluarga yang terdiri dari anak dan menantu saja.

“Hanya 10 anggota keluarga, itupun bukan diisolasi tapi di rapid test dan swab test. Masing-masing 7 orang yang di swab test dan 3 orang yang di rapid test,” imbuh dia.

Lagi-lagi, warga Kecamatan Ketapang ini mempertanyakan hasil rapid test yang katanya hanya hitungan jam sudah dapat diketahui. Namun, 4 hari sudah berjalan saat test tersebut pada Jumat 29 Mei lalu hingga kini belum mendapat informasi.

“Keluarga kami shock, disini geger Mas. Apalagi sampai nama bapak mertua dan alamat lengkapnya disebutkan. Kenapa pihak Puskesmas sebelumnya tidak melakukan komunikasi dulu secara baik-baik. Daripada tiba-tiba datang dengan ambulan dan petugas berpakaian seperti robot gitu bikin geger. Lebih baik datang dahulu, komunikasikan. Lalu meminta kami tanpa membuat heboh untuk datang ke puskesmas, saya rasa itu lebih bijak,”   ucapnya lirih.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan yang juga juru bicara Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lampung Selatan, dr Jimmy Banggas Hutapea belum memberikan konfirmasi dan klarifikasinya.

Sebelumnya, kedatangan petugas kesehatan Puskesmas Rawat Inap kecamatan Ketapang, kabupaten Lampung Selatan desa Sumur pada Jumat, 29 Mei 2020, sekitar pukul 11.00 WIB, membuat kaget warga setempat.

Pasalnya kedatangan tenaga kesehatan dengan kendaraan ambulance tersebut mengangkut keluarga korban meninggal dunia setelah dinyatakan positif terinfeksi corona virus desease (covid-19).

Peristiwa itu berawal saat almarhum Ic (60), keluarga warga tersebut mendapat perawatan di RDUD Bobbazar Kalianda karena menderita sakit asam lambung dan liver. Selama dua hari mendapat perawatan, ia meninggal dunia pada 14 Mei 2020 lalu dan dimakamkan di TPU Desa Sumur.

(row)