Hukum  

Dikabarkan Punya Backing Kuat di Polda Lampung, KUPT Pasar Sidomulyo Pasang Badan

KUPT Pasar Sidomulyo

KALIANDA – Pungutan liar (Pungli) berkedok kenaikan iuran keamanan pasar Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan masih saja berlangsung dengan terang-terangan secara terbuka dilakukan. Bahkan beredar kabar antar pedagang, bahwa hal itu dilakukan oleh pihak keamanan atas dasar backing dari Kepala UPT pasar Sidomulyo, Agus Syahroni kebal hukum karena dikabarkan mempunyai orang kuat di Polda Lampung.

“Iya mas, masih nagih aja. Padahal pedagang sebenarnya tidak berkeberatan asal memang hasil dari kesepakatan musyawarah dengan kami (Pedagang, red). Tapi ini kami tidak tahu sama sekali, hanya diberikan secarik kertas pemberitahuan ada kenaikan 100%,” ujar salah seorang pedagang kelontongan yang merasa takut jika identitasnya diungkapkan.

Menurut dia, beredar kabar antar pedagang jika iuran ilegal itu berani dilakukan karena backing kepala UPT yang mempunyai kerabat orang kuat di Polda Lampung.

“Kabar dari kawan-kawan pedagang memang seperti itu, punya backing kuat di Polda Lampung. Kalau saya sih kurang paham, cuman dengar-dengar obrolan sesama pedagang di Pasar,” imbuh wanita berhijab ini.

Keluhan serupa dilontarkan mayoritas pedagang lainnya. Pada prinsipnya, para pedagang tidak keberatan dengan iuran keamanan, asalkan yang bekerja sebagai security adalah benar-benar security atau satpam untuk menjaga keamanan maupun pencurian. Menurutnya, jika security yang dipekerjakan adalah sekumpulan preman yang hobi mabuk, maka dengan tegas pedagang menolak.

“Kalau pola dan kinerjanya seperti itu, lebih baik kami cari perusahaan security profesional. Tidak apa-apa bayar mahal tapi semua terjamin untuk keamanan dan penjagaan malamnya,” tukasnya.

Sementara, Kepala UPT pasar Sidomulyo Agus Syahroni saat dihubungi tidak merespon. Baik dikirim pesan maupun dikontak melalui telepon selulernya.

(row)