Daerah  

Dinas Pertanian Pringsewu dan Petani Gadingrejo Sambut Positif Program KPB

Soft Launching dan Bimtek Program Kartu Petani Berjaya (PKPB) yang dipusatkan di Balai Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu

PRINGSEWU – Pemkab Pringsewu melalui Dinas Pertanian setempat, menyambut positif program Kartu Petani Berjaya (KPB) yang menjadi salah satu dari program unggulan Gubernur Lampung, Ir. Arinal Djunaedi, dalam memberikan akses kemudahan bagi petani di Lampung.

Respon positif dibuktikan oleh 2.486 petani di Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, yang mengikuti bimbingan teknis (Bimtek) Program KPB selama dua hari yakni Rabu-Kamis (11-12/12/2019) yang dipusatkan di 20 titik balai desa di Kecamatan Gadingrejo.

Sementara, kegiatan Bimtek diawali dengan Soft Launching pembagian KPB secara simbolis di Pekon Wonodadi, Kecamatan Gadingrejo, Rabu (11/12/2019).

Hadir dalam kesempatan soft launching, Kepala Biro Perekonomian Propinsi Lampung, Kepala Dinas TPH Propinsi Lampung, Kepala OJK, Kepala Cabang Bank Lampung.
Ketua Tim IT Propinsi Lampung dan Ketua KPB Propinsi Lampung.

Sekretaris pada Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu Ahmad Maryanto mengatakan, KPB ini diberikan pertama kali kepada 2.486 petani di Kecamatan Gadingrejo dan sekaligus ini sebagai soft launching.

“Jumlah KPB sebanyak itu memang belum mengkaver keseluruh petani di Kecamatan Gadingrejo yang jumlahnya mencapai 6.210 orang,” ungkap Maryanto mewakili Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu Ir. Iskandar Muda.

Data tersebut, sebut Maryanto sebagaimana yang terinput dalam e-RDKK (Rencana Detil Kebutuhan Kelompok). Untuk mengcover keseluruh petani hingganya KPB akan digulirkan secara bertahap.

Bimbingan teknis tata cara pengisian formulir dan mengakses aplikasi PKPB kepada para petani di kecamatan gadingrejo

Kasi Pupuk dan Pestisida pada Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu Sri Ermalia mengatakan, dengan KPB petani bisa memperoleh fasilitas jaminan kepastian penebusan pupuk.

“Fasilitasnya, bisa menebus pupuk bersubsidi, kemudian menebus benih, pembayaran Asuransi Usaha Tanaman Padi, dan pemberian fasilitas KUR,” terang Ermalia.

Manfaat lainnya sebut Ermalia, petani menebus pupuk dengan harga eceran tertinggi (HET). “Untuk pelayanannya mengacu pada 6T (Tepat Waktu, Tepat Mutu, Tepat Harga, Tepat Sasaran, dan Tepat Jenis)”, urai Ermalia.

Untuk diketahui, syarat untuk mendapatkan KPB bagi petani antara lain harus tergabung kedalam kelompok tani (Poktan) dan sudah menyusun RDKK tahun 2020. Syarat lainnya yakni memiliki dokumen pendudukan (NIK).

Setelah soft launching ini, dinas pertanian akan melatih petani supaya siap menggunakan aplikasi KPB. “Sebab saat launching nanti akan diuji coba oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi,” ungkap Ermalia.

Sementara itu, Bimtek diisi dengan arahan dan tata cara mengisi formulir dan mengakses aplikasi PKB secara online melalui ponsel.

Untuk di Propinsi Lampung, Kabupaten Pringsewu merupakan daerah pertama yang melaksanakan soft launching program KPB. (Ful)