Daerah  

Gegara TPS dan Bau Menyengat, Warga di Dusun I Pekon Sumbergung jadi Resah

Terlihat, mobil pick up berwarna merah ini sedang menurunkan sampah di TPS Dusun I RT 01 Pekon Sumberagung, Kecamatan Ambarawa

AMBARAWA – Sejumlah warga di lingkungan Dusun 1 RT 01, Pekon Sumberagung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu resah.

Keresahan warga ini akibat mereka  harus menghirup bau menyengat yang bersumber dari Tempat Pembungan Sampah (TPS) yang berlokasi tidak jauh dari rumah mereka.

“Utamanya pas sore sama malem hari mas, baunya itu sampe bikin perut jadi mual. Enggak saya saja sih mas yang merasakan, warga yang lain juga sama”, ungkap Ferliansyah, warga setempat kepada wartawan lampungraya.id., Kamis (20/08/20) yang rumahnya berhadapan dengan TPS.

Pernyataan senada disampaikan Carsono, mantan RT 01 yang bangunan rumahnya bersebelahan dengan lahan yang dijadikan TPS oleh pengelola pasar sumberagung.

“Saya waktu itu sudah sempat sampaikan, apa yang jadi keluhan warga soal bau dari TPS itu kepada keluarga pemilik lahan. Setelah itu, pengurus pasar memang sempet berhenti buang sampah di situ”, terang Carsono.

Selang sekitar 10 harinya lanjut Carsono, sampah-sampah yang berasal dari pasar sumberagung justru kembali di buang di TPS tersebut.

“Sampai dengan hari ini, kira-kira sudah berlangsung 1,5 bulan, sampah dari pasar di buang di situ. Memang bau banget mas, apalagi pas gundukan sampah itu digelar dan kehempas angin”, urai Carsono.

Dwi, Ketua RT 01 saat dikonfirmasi wartawan Lampungraya.id., menjelaskan, kalau lahan yang dijadikan TPS oleh pengelola pasar sumberagung milik Gunadi.

“Kebetulan, kalau pak Gunadinya tinggal di gunung bersama istrinya. Dan yang tinggal disini, pak Waridi, kakak iparnya”, sebut Dwi.

Dwi juga mengaku, kalau ia sudah menyampaikan apa yang jadi keluhan dan harapan warga kepada Kepala Dusun (Kadus) I.

“Saya sudah laporan ke pak Kadus dan sampai masalah keluhan warga soal TPS ini. Lahan itu memang milik perorangan”, ucap Dwi.

Dwi juga mengaku kalau dirinya sempat ditemui oleh perwakilan dari pengurus pasar sumberagung.

“Memang waktu itu sempet ada dari pengurus pasar yang datang kerumah dengan maksud meminta izin. Tapi saya tidak berani kasih izin dan sarankan supaya menemui warga yang terkena dampaknya”, terang Dwi.

Kadus I Makmur juga mengatakan hal yang sama. Setelah menerima laporan dari Dwi (Ketua RT 01) soal keluhan warga berkenaan dengan masalah TPS, ia kemudian berusaha mendatangi rumah Waridi.

“Sudah saya tembuskan apa yang jadi keluhan dan keberatan warga ke pak Waridi. Saya juga sudah sampaikan masalah ini ke pak Agus selaku kepala pekon sumberagung, saat ketemu layat tadi”, ungkap Makmur.

Terpisah, Agus Wahyono saat dikonfirmasi lewat sambungan Ponselnya, membenarkan kalau dirinya sudah menerima laporan soal keluhan warga di RT 01 Dusun I.

“Dalam dekat ini, saya akan coba berkoordinasi dengan pekon ambarawa. Kebetulan, pekon ambarawa memiliki TPS yang selama ini jadi tempat pembuangan sampah yang berasal dari pedagang di pasar ambarawa”, ucap Agus.

Agus juga menjelaskan, kalau selama jenis aktifitas jual beli di pasar sumberagung selama ini dikelola secara mandiri.

“Kalau lahan yang jadi lapak tempat berjualan, itu milik perorangan yang disewakan ke pedagang.Jadi, kalau berkaitan dengan masalah retribusi, kebersihan serta lokasi pembuangan sampah, itu memang jadi tanggung jawab dari pengelola pasar”, tandas Agus.

Agus juga mengemukakan, kalau perangkat pekon selama ini memang tidak dilibatkan dalam pengelolaan pasar tersebut.

“Sebab, itu memang bukan pasar milik pekon. Kita juga selama ini tidak ikut berkecimpung dengan pengurusan pasar itu”, sebut Agus.

Dari informasi sejumlah warga di RT 01, dalam sehari, tidak kurang satu unit mobil pick up dan satu unit motor tosa (R3) mengangkut sampah dan membuangnya di TPS di RT 01.

Tingginya volume sampah yang di buang dan menumpuk seperti sisa sayur mayur, limbah ikan dan juga pelastik di TPS ini, akhirnya menebarkan bau tidak sedap. (Ful)