Hukum  

Hanya Tangani 2 Pasien Covid-19, Selama 3 Bulan RSBB Gunakan Anggaran Rp10M

KALIANDA – RSUD Bob Bazaar ditengarai melakukan pemborosan keuangan negara tanpa memperhatikan antara pengeluaran dengan beban kerja dalam penanganan Virus Corona tahun anggaran 2020 lalu.

Bahkan didalam kondisi memprihatinkan seperti ini, dimana kehidupan hingga perekonomian masyarakat terpuruk akibat pandemi tanpa berfikir untuk bijak melaksanakan kegiatan yang kontraproduktif.

Betapa tidak, hanya hitungan 3 bulan saja RSBB sudah menggunakan uang rakyat Rp10. 112.719.000 dari pos Belanja Tak Terduga (BTT) dalam APBD tahun anggaran 2020.

Dengan judul kegiatan makanan dan minuman, alat kerja dan operasional tenaga kesehatan untuk penanganan Covid-19, dari Maret hingga bulan Mei telah mencairkan anggaran sebanyak Rp10,1M. Ironisnya, besaran anggaran yang dipakai tersebut tidak mempertimbangkan kesesuaian kebutuhan beban kerja pada saat itu. Padahal diketahui, untuk penanganan Covid-19 dari Maret  hingga akhir Mei 2020, RSBB baru menangani 2 pasien suspek Covid-19.

Cilakanya lagi, 2 pasien warga Desa Canti Kecamatan Rajabasa dan Jalan Patriot Kelurahan Wayurang Kecamatan Kalianda itu sempat ditarik biaya perawatan hingga pemusalaran, walaupun ujung-ujungnya atas desakan masyarakat dan DPRD setempat uang tersebut akhirnya dikembalikan ke pihak ahli waris. Sontak publik dibuat terkaget-kaget mengetahui fakta yang sebenarnya.

Hal ini terungkap di dalam laporan rincian kegiatan bulanan dari pos anggaran BTT menggunakan tabel model 5.1.88 dengan nilai pagu anggaran sebesar Rp21.397.283.100 dan tingkat realisasi sebesar 92,72% atau senilai Rp19.838.671.107,48.

Di dalam laporan tabel tersebut, total pengelolaan anggaran dalam pos BTT oleh RSUD Bob Bazaar (RSBB) hingga mencapai Rp13.490.806.000. Dengan rincian anggaran kegiatan yakni, Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Maret sebesar Rp700.224.099.20.

Kemudian, kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan April sebesar Rp5.362.874.210.

Berlanjut, kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Mei sebesar Rp4.049.621.688.73.

Sehingganya, berjalan 3 bulan status pandemi Covid-19 RSBB telah menggunakan anggaran untuk penanganan virus Corona ini sebesar Rp10 M lebih. Dengan catatan beban kerja baru merawat 2 pasien suspek Covid.

Padahal, anggaran tersebut bersumber dari kegiatan-kegiatan pembangunan infrastruktur yang harus terpaksa di ‘korbankan’ bergeser untuk penanganan Covid-19.

Selanjutnya, di dalam laporan tabel itu untuk kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Juni terealisasi sebesar Rp820.460.764.

Lalu, kegiatan Pengadaan Alat Kedokteran Umum, Alat Kesehatan dan Makanan dan Minuman Harian Penanganan Virus Covid-19 bulan Juli dengan nilai sebesar Rp1.270.696.275.37.

Terakhir, di dalam kegiatan Bantuan Intensif Tenaga Kesehatan bulan Mei, Juni, Juli, Agustus dan September dilaporkan sebesar Rp1.286.931.818.18.

Manajemen RSBB, baik direktur dr Mediana Aprilia maupun Kasubbag TU Muzni saat dikonfirmasi melalui aplikasi percakapan, seperti biasanya dengan lagu ” Kebangsaan” kompak untuk bungkam dengan tidak merespon konfirmasi dari wartawan.

(row)