Janji BRI Soal EDC BPNT Nihil

KALIANDA (lampungraya.id) – – Janji BRI Cabang Kalianda akan menyediakan EDC (Elektronik Data Capture) sebanyak 300 unit dalam waktu 2 minggu sepertinya belum nampak tanda-tandanya.

Padahal dalam rapat pembahasan terkait penyaluran bantuan pangan non tunai (BPNT) oleh Perum Bulog selaku manajer suplier di Aula Krakatau Pemkab Lamsel, Senin (16/9/2019) lalu, manajer bidang operasional BRI, Adi berjanji menyediakan 300 unit EDC bagi e-warong kelompok usaha bersama (KUBE) demi mensukseskan penyaluran BPNT di desa-desa.
“EDC kami siapkan dalam waktu 2 minggu kedepan,” ujarnya saat itu dalam rapat bersama Tim Koordinasi BPNT Lampung Selatan.

Permintaan penyediaan EDC oleh Dinas Sosial kepada pihak bank penyalur dalam hal ini BRI sejatinya telah dimohonkan sejak awal tahun 2019 dengan jumlah sekitar 269 unit. Namun dari angka pengajuan itu baru terealisasi puluhan unit saja. Dengan kekurangan itu, alhasil e-warong menggandeng BRIlink (agen BRI) untuk transaksi karena memiliki EDC. Bahkan ada BRIlink merangkap e-warong. Ditemukan pula wardes dan bumdes berperan sebagai e-warong.

“Dari laporan terakhir korteks (Koordinator Tenaga Kerja Sosial) per 3 September di Lamsel ada 137 e-warong. Idealnya, 1 EDC dapat melayani 250 KPM atau 2 e-warong untuk 1 desa. Jika dilihat dari jumlah total KPM BPNT 82 ribu, maka setidaknya harus ada 328 EDC ,” kata Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Dinas Sosial setempat Reni Silalahi, Rabu (2/10/2019).

Namun Reni tidak bisa merinci berapa jumlah e-warong yang telah memiliki EDC sendiri dan berapa e-warong yang menggandeng agen BRIlink untuk transaksi BPNT. Begitu juga dengan sebarannya di kecamatan mana saja tercover EDC . “Harusnya korteks yang menjawab terkait e-warong ini, tapi korteks kita per 3 September telah mengundurkan diri karena urusan pribadi,” imbuh Reni.

Menurut Reni, pengelola e-warong idealnya adalah KPM yang diberdayakan. Namun untuk kewenangannya ada di bank penyalur. “Kita (Dinsos,) yang mengusulkan ke BRI, baru kemudian bank penyalur yang menetapkan. Selanjutnya setelah penetapan (e-warong), bank penyalur menerbitkan dokumen perjanjian kerjasama,” kata Reni.

Terpisah, Koordinator Pendamping PKH Salasih mengungkapkan bahwa sudah ada 160 e-warong KUBE bentukan PKH, dan ratusan lain bentukan TKSK khusus untuk penyaluran BPNT oleh bulog pada September lalu. Namun ungkap Salasih, e-warong KUBE itu belum bisa beroperasi terkendala kepemilikan mesin EDC yang belum disalurkan oleh bank himbara.
“Alhasil, ada segilintir e-warong beroperasi dengan alat EDC pinjaman, atau sebutlah kerjasama dengan agen BRIlink,” tukas Salasih.

Sementara, pihak BRI Cabang Kalianda menolak mengomentari terkait pengadaan EDC dan e-warong. Tomi, bagian BRIlink BRI Cabang Kalianda menyarankan agar Lampungraya.id (LR) konfirmasi langsung ke pimpinan di kantor. “Ke kantor aja bang, langsung dengan pimpinan,” sebut Tomi.

(row)