Jenazah Via Keluarkan Busa dari Mulut, Apakah Karena OD?

KALIANDA – Jenzah Belly Oktavia (19), wanita muda yang ditemukan tewas di sekitar Stadion Zainal Abidin Pagaralam (ZAP) Jati Indah, Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel), Rabu pagi (6/11) terlihat mengeluarkan busa dari mulutnya saat di kamar jenazah RSUD Bob Bazar Kalianda.

Dari pantauan, wajah korban terlihat lebam dan dengan kondisi dikerubungi semut. Di gigi bagian atas depan terlihat guratan merah yang diduga kawat gigi atau behel.

Alhasil, beredar spekulasi pendapat tentang penyebab kematian korban. Sebagian besar warga menduga penyebab kematian karena over dosis (OD) obat-obatan terlarang dan minuman keras. Terlebih lagi saat awal penemuan jenazah beredar kabar bahwa dari mulut korban mengeluarkan bau alkohol yang menyengat.

Sementara, Kapolres Lampung Selatan, AKBP M.Syarhan saat ditemui wartawan di RSUD menyatakan, jika pihaknya masih menunggu proses autopsi yang dilakukan oleh dokter forensik.

Menurut mantan Kapolres Pesawaran ini, dari hasil autopsi tersebut nantinya korps Bhayangkara baru bisa menentukan  penyebab kematian untuk melakukan tindakan penegakan hukum sesuai prosedur yang berlaku.

“Kami masih menunggu hasil autopsi, nanti dari hasil autopsi itu, baru kami bisa menentukan langkah-langkah selanjutnya. Jadi untuk sementara hanya keterangan ini saja yang dapat kami sampaikan,” ujar Syarhan di RSUD Bob Bazar sore tadi.

Syarhan juga menolak berspekulasi mengenai adanya dugaan benturan benda tajam, benda tumpul atau pun mengenai karena OD dan beredarnya kabar jika jenazah korban merebak aroma alkohol.

Syarhan menegaskan pihaknya belum dapat memberikan keterangan apa pun terkait terjadinya peristiwa hukum ini sebelum proses penyelidikan dilakukan.

“Ini kan masih proses penyelidikan, sesuai prosedur nanti akan kita lihat hasil autopsi apa penyebab kematian korban. Dari situ apakah  memenuhi unsur untuk ditingkatkan statusnya ke penyidikan atau bagaimana. Kalau saat ini masih terlalu dini kami untuk menyimpulkan,” imbuhnya seraya meminta kepada insan pers untuk menanti proses yang sedang dilakukan.

(row)