Daerah  

Konfirmasi Soal PPDB, Wartawan di Pringsewu Diancam “Oknum” Bergaya Preman

Proses PPDB di SMK Negeri 1 Sukoharjo disoal

 

SUKOHARJO – Perbuatan tidak menyenangkan dialami Hermanto, Kepala Biro Haluan Lampung Pringsewu saat mengkonfirmasi, proses Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMK Negeri 1 Sukoharjo.

Saat yang bersangkutan (Hermanto) sedang terlibat pembicaraan dengan Wakil Kepala SMKN 1 Negeri setempat Putra Irawan, perihal nilai (score) ambang batas tertinggi dan terendah untuk setiap jurusan, tiba-tiba muncul sesosok laki-laki yang belakangan diketahui bernama Sumantoro (Toro).

“Laki-laki itu berusaha menghardik dan mengacam. Saya tunggu di luar. Padahal berkali-kali sudah saya tegaskan, kalau saya ini wartawan dan ke sekolah (SMKN 1 Sukoharjo) untuk konfirmasi”, ungkap Hermanto yang juga sebagai Bendahara di DPC AWPI (Asosiasi Wartawan Profesional Indonesia) Pringsewu, Kamis (27/06).

Atas kejadian tersebut, Hermanto mengaku menyayangkan dengan sikap panitia dan juga anggota komite yang dinilai sudah arogan.

“Saya tidak terima, dengan sikap komite dan panitia PPDB yang dengan sengaja mendatangkan oknum bergaya preman. Apalagi, dia juga mengancam-ancam saya seperti itu”, tandas Hermanto.

surat keputusan (SK) pengangkatan komite di SMK Negeri 1 Sukoharjo

Sementara itu, Ketua Komite di SMK Negeri 1 Sukoharjo Zaldi saat dikonfirmasi menjelaskan, dirinya sempat nimbrung saat terjadi perbincangan antara Hermanto dengan Putra Irawan soal PPDB, dengan maksut sedikit memberikan penjelasan.

“Saya memang ada di dalam ruangan dan mendengar apa yang menjadi pembicaraan. Saya akui, saya memang nada suaranya waktu itu sempat tinggi. Karena ada keperluan, saya akhirnya meninggalkan ruangan dan keluar”, urai Zaldi.

Zaldi juga mengakui, kalau ia yang sudah meminta dan memerintah Toro untuk masuk kedalam dan menemui Hermanto.

“Saya bilang ke Toro, kamu anggota komite dan juga keamanan di sekolah ini. Tolong itu didalam wali murid menanyakan soal PPDB, coba diselesaikan”, ungkap Zaldi.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala UPT Pendidikan Sukoharjo Yuli Saptikawati saat dimintai tanggapannya mengaku, cukup menyayangkan dan semestinya hal itu tidak boleh terjadi.

Untuk seperti apa proses penyelesaiannya sebut Yuli, tentunya secara kedinasan ia akan mengambil langkah dan tindakan. “Saya akan bertindak sesuai dengan apa yang jadi kewenangan saya”, ucap Tuti.

Tuti juga tidak menampik, kalau Zaldi sebagai Ketua Komite cukup temperamental. “Temperamennya memang tinggi, benar itu”, imbuh Yuli. (Ful)