Daerah  

Masyarakat Pardasuka Kembangkan Benih Padi Lumbung Sewu Cantik, Sejak Tahun 70-an

Keterangan foto ; Inilah tanaman padi varietas lumbung sewu cantik yang dibudidayakan masyarakat pardasuka di daerah dataran tinggi dan perladangan

PARDASUKA – Kabupaten Pringsewu munculkan benih padi varietas lokal dengan nama lumbung sewu cantik.
Pengembangan benih padi lokal ini, sebenarnya sudah lama dilakukan masyarakat diwilayah Kecamatan Pardasuka, sejak tahun 1970.

Mereka membudidaya bibit padi tersebut dengan menanamnya pada lahan-lahan perladangan.

“Untuk luasan tanamnya mencapai 166 hektar dan tersebar di tiga pekon yakni rantau tijang, kedaung dan selapan”, jelas Kepala UPT Dinas Pertanian Pardasuka M Yunus, di sela-sela menghadiri acara penyerahan sertifikat tanda daftar varietas lokal padi lumbung sewu cantik di Dusun Pujosari Pekon Mataram Kecamatan Gadingrejo.

Menurut Djunaedi BR, Ketua Lumbung Sewu Cantik mengatakan, keunggulan yang dimiliki benih varietas lumbung sewu cantik terletak pada rasa dan hasil produksinya.

“Nasi dari beras ini saat dimakan akan terasa lebih pulen dan wangi. Selain itu, tingkat produksinya juga lumayan tinggi”, ungkap Djunaedi warga Pekon Rantau Tijang ini.

Pernyataan senada disampaikan Abdurrohim, pelaku pengembang benih padi lumbung sewu cantik lainnya.

“Padi ini kita tanam secara organik, tidak menggunakan pestisida atau pupuk subsidi. Biasanya, waga menanam benih padi ini memasuki bulan oktober dan november, saat musim rendeng”, urai Abdurrohim, warga pekon rantau tijang lainnya.

Hasil rendemen (beras kering giling), yang dihasilkan lanjut Abdurrohim, bobotnya mencapai 75-80 Kg/kwintal.

“Sementara, kalau padi sawah, hasilnya hanya 65 Kg/kwintal nya. Masyarakat disana menyebutnya dengan padi ladang atau huma”, imbuhnya. (Ful)