Mendagri minta, Pemda bisa Gali Potensi SDA, Budaya dan Pariwisata

Mentri Dalam Negri Tjahjo Kumolo saat memberikan sambutan dalam acara Trisakti Tourism Award di JCC Jakarta

JAKARTA – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tjahjo Kumolo menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Trisakti Tourism Award, yang berlangsung di Jakarta Convention Centre (JCC), Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Minggu Malam (30/6/2019).

Mendagri berharap, acara yang diselenggarakan Yayasan Kusuma Pertiwi tersebut mampu mendorong Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mempelajari karakteristik didaerahnya serta menggali potensi pariwisata yang dimiliki bagi pemerataan pembangunan dan kesejahtraan rakyat.

Tjahjo Kumolo juga berharap, setiap daerah bisa memiliki daerah tujuan wisata dan menciptakan destinasi wisata baru.

“Pesan bagi teman-teman di daerah, bahwa penciptaan destinasi wisata baru hendaknya didukung oleh akses aksebilitas dan fasilitas yang memadai melalui pariwisata yang menonjolkan keanekaragaman budaya,” ucap Mendagri saat memberikan sambutan dalam acara tersebut.

Selain mempunyai tujuan wisata sekecil apapun di tingkat kabupaten/kota, provinsi, nasional maupun internasional, Mendagri juga berharap daerah memiliki kerajinan yang khas misalkan kain.

“Contoh kain yang saya pakai ini berasal dari salah satu kabupaten di Toba,” ungkapnya.

Selain itu sebut Mendagri, daerah juga harus mempunyai keunikan di wisata kuliner atau makanan.

“Saya yakin semua tingkat kabupaten/kota mempunyai daerah tujuan wisata,” ujarnya.

Mendagri juga berharap, untuk daerah yang memiliki tujuan wisata untuk selalu menciptakan inovasi.

“Harus ada inovasi-inovasi baru. Kalau tidak ada inovasi, contohnya orang ke tanah Toraja cukup sekali. Karena yang dinikmati dan disugukan hanya itu saja, mayat yang dimakamkan di bukit-bukit, harus ada seperti Bali, misalnya ada pantainya, ada budayanya,” tutur Tjahjo.

Bentuk inovasi itu lanjut Tjahjo, misalnya membuat perlombaan di homestay dan juga menonjolkan keramahtahaman.

Menurut Tjahjo, pariwisata merupakan salah satu sektor unggulan untuk menyumbang devisa negara terbesar setelah minyak dan gas bumi.

“Berdasarkan laporan dari Kementerian Pariwisata, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia mencapai diatas 15 juta orang dan menghasilkan devisa sebesar Rp224 triliun”, paparnya.

Kondisi alam Indonesia yang terdiri dari pantai, laut, berbagai suku dan bahas dan bonus demografi lanjut Tjahjo, merupakan potensi besar bagi industri pariwisata.

Sebab, potensi besar dari sumber daya alam dan budaya tersebut sebut Tjahjo, akan hilang jika tidak di jaga dengan baik.

“Sebab, apapun alam budaya itu, harus menyatu dan dipertahankan. Potensi ini harus ditopang dengan ekonomi, pembaharuan inovasi-inovasi yang selalu berubah serta, perkembangan pariwista yang berkelanjutan seiring dengan tuntutan dan tren masyarakat,” pungkasnya. (*/sae)