Merasa Ditelantarkan, Ratusan Penumpang KMP Mutiara Persada II Ngamuk

Ratusan penumpang KMP Mutiara Persada II yang karam di Pulau Rimau, Lampung Selatan, mengamuk di ruang tunggu Pelabuhan ASDP Bakauheni, Lampung Selatan.

Hal tersebut terjadi dipicu, lantaran kekesalan para penumpang yang merasa diterlantarkan oleh pihak manajemen kapal tersebut.

Salah seorang penumpang, Budi asal Jakarta mengungkapkan, dirinya telah berada diruang tunggu hampir lebih 4 jam setelah selesai evakuasi sekitar pukul 12.30 WIB.

“Saya sudah 2 kali meminta kepastian ke pihak manajemen kapal, kapan kepastian kendaraan kami bisa kami ambil,” kata Budi.

Selain menunggu kepastian yang tidak jelas, dirnya juga merasa dirugikan waktu dan juga tamban biaya akibat lambatnya penanganan manajemen kapal.

“Terus terang saya sudah mengeluarkan uang lagi sekitar 300 ribu untuk makan dan juga ongkos istri dan anak saya ke Bandar Lampung, karena tidak mungkin mereka saya suruh ikut nunggu disini (pelabuhan),” terangnya.

Penumpang lainnya, Tatang menambahkan, dirinya berharap ada beberapa orang perwakilan yang diperkenankan untuk mengambil barang di kapal yang terdampar.

“Tidak butuh bantuan apa-apa, karena semua kebutuhan kami ini ada di dalam kendaraan kami, kami juga minta kepastian kapal kapan akan ditarik lagi,” ujarnya.

Sedangkan perwakilan pihak manajemen kapal, Masyur menjelaskan, mengenai penarikan kapal belum ada kejelasan dari perusahaan, karena masih menunggu tugboat yang berukuran besar.

“Sudah 3 kali dicoba untuk ditarik, tapi tali putus. Ini masih minta bantuan tugboat lagi, mengupayakan dari Merak untuk tugboatnya,” terangnya.

Terpisah, Humas ASDP Pelabuhan Bakauheni, Syaifullail M. Harahap mengatakan, selaku tuan rumah pemilik pelabuhan, pihaknya berharap masalah ini segera terselesaikan.

“Masih menunggu konfirmasi manajemen kapal, karena masalah evakuasi itu wewenang manajemen. Kami hanya bisa menenangkan para penumpang saja,” singkatnya.

(row)