Daerah  

MUI Lampung : ADW Media Pembangunan Dai Moderat Berwawasan Kebangsaan

KH Khairuddin Tahmid, Ketua MUI Lampung

BANDARLAMPUNG – Peran dai moderat berwawasan kebangsaan harus diperkuat, di tengah berbagai kejadian kasus kekerasan akibat paham radikalisme dan ekstrimisme dalam beragama yang telah menyelusup dan meracuni elemen masyarakat.

Para dai moderat (wasathiyah) ini berperan vital dalam penyampaian pemahaman agama yang menyejukkan, tidak ekstrim, serta mengedepankan kemaslahatan bersama.

Sebab, mereka menjadi bagian penerus dakwah nabi yang membawa himayatul ummah (misi keumatan), himayatuddin (misi keagamaan), dan himayatuddaulah (misi kebangsaan).

Demikian diutarakan Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung KH Khairuddin Tahmid, menyikapi aksi radikalisme yang terjadi di sejumlah daerah.

Untuk bisa mencetak dai berwawasan keagamaan (diniyah) dan kebangsaan (wathaniyah), lanjut Khairuddin, MUI Provinsi Lampung kembali menggelar Akademi Dai Wasathiyah (ADW) angkatan ke-2.

Kegiatan ini akan dilaksanakan mulai 22-24 November 2019 di Marines Eco Park, Kawasan Brigif 4 Marinir/BS, Kecamatan Padang Cermin, Kabupaten Pesawaran.

“ADW ini kedepan juga akan digulirkan di 15 kabupaten/kota di lampung serta akan menjadi mainstream dakwah MUI guna mencetak dai wasathiyah. Bukan hanya dai tapi juga para daiyah (dai perempuan), dan juga dai milenial,” ungkap Khairuddin, Sabtu (16/11) di ruang kerjanya.

Menurut Khairuddin, para peserta yang berasal dari pengurus MUI kabupaten/kota nantinya akan mendapatkan paparan materi dari banyak narasumber seperti dari Komisi Dakwah MUI Pusat.

“Beberapa instansi pemerintah juga akan memaparkan kebijakan yang memiliki sinergitas dengan MUI seperti dari Kementerian Agama, Kepolisian, BIN, dan juga instansi lainnya”, urai Khairuddin.

Rakerda ke-3 dan Gagasan Wisata Halal

Selain ADW, MUI Lampung juga akan menggelar Rapat Kerja Daerah (Rakerda) ke-3 yang menjadi forum koordinasi, konsolidasi, sekaligus evaluasi capaian program yang telah dilaksanakan selama ini.

Dalam Rakerda juga akan dibahas rencana pelaksanaan akreditasi MUI di tingkat kabupaten/kota.

“Dalam rangka penguatan organisasi, akan dilakukan akreditasi MUI di kabupaten/kota yang nantinya akan terbagi menjadi beberapa tipe berdasarkan penilaian dan indikator yang ada,” terang Khairuddin.

Rangkaian kegiatan juga akan membahas soal materi terkait wisata halal.

Khairuddin mengemukakan, saat ini tren halal bukan hanya terbatas pada makanan dan minuman. Dimana, konsep halal juga sudah merambah pada fashion, keuangan, farmasi, perumahan, dan hotel.

“Kita mendorong terwujudnya wisata halal di Provinsi Lampung, dimulai dari Kabupaten Pesawaran yang memang sudah mengeluarkan peraturan bupati terkait hal ini. Tinggal aksi nyata pengembangan dengan memperhatikan akar budaya masyarakat lampung dan keseriusan dari pemerintah,” ucap Khairudin.

Dalam hal ini, MUI Lampung akan menghadirkan Ketua Indonesia Halal Life-style Center Jakarta H. Sapta Nirwandar yang akan memaparkan topik Wisata Halal Trend Baru Indonesia (Perkembangan, Peluang dan Tantangan).

Selain itu perwakilan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Pesawaran juga akan memaparkan tema terkait kesiapan pemerintah daerah dan kearifan lokal dalam pembangunan pariwisata halal berkelanjutan.

“Dengan dorongan ini diharapkan wisata halal di lampung akan dapat berkembang pesat karena potensi yang dimiliki sangat tinggi. Wisata halal yang patut untuk dikembangkan selain pesawaran adalah kabupaten pesisir barat yang terkenal sebagai negeri para saibatin dan ulama”, ujar Khairuddin. (*/rls)