Daerah  

Paska Ambruk di Tabrak Mobil Travel, Masyarakat Ambarawa minta Tugu PKD di Bangun Ulang

    Bongkahan bangunan Tugu PKD yang ambruk akibat tertabrak mobil travel, Rabu (01/04/2020) sekitar pukul 12.00 WIB

AMBARAWA – Paska ambruknya Tugu PKD Ambarawa akibat tertabrak minibus (travel) Rabu (01/04/2020) sekitar pukul 12.00 WIB semalam, masyarakat di Pekon Ambarawa, Kecamatan Ambarawa berharap, tugu bernilai historis itu kembali di bangun ulang.

Permintaan di bangun ulang Tugu PKD tersebut, mengingat nilai historis yang terkadung pada monumen tugu tersebut.

“Informasinya, supir travel berikut mobilnya sudah diamankan di Polsek Pringsewu. Saat ini, yang bersangkutan sedang menjalani pemeriksaan”, jelas Gunis Sabda Jati, salah seorang pemuda di Pekon Ambarawa kepada wartawan Lampungraya.id,. Kamis (02/04/2020).

Menurut Gunis, masyarakat Pekon Ambarawa saat ini masih menunggu hasil pemeriksaan dari kepolisian. Dimana, masyarakat juga berharap pertanggunjawaban dari pelaku guna membangun kembali situs tugu tersebut.

“Sangat tidak berlebihan, tuntutan warga hanya mengembalikan bentuk tugu seperti semula di tempat asalnya. Kalau pun itu tidak bisa dipenuhi, baik oleh pelaku penabrak dan juga pekon, kami akan berinisiatif membangun tugu tersebut secara swadaya”, tandas Gunis.

Perwakilan masyarakat dan pemuda di Pekon Ambarawa, saat mempertahankan bangunan Tugu PKD berdiri kokoh dari rencana pembongkaran dan di geser dari posisinyaposisinya. 

Permintaan di bangun ulang Tugu PKD pada posisi semula, lantaran itu merupakan titik kilometer.

“Konsesus warga, letak dimana Tugu PKD berdiri, merupakan titik kilometer Ambarawa. Untuk itu, warga minta bangunan Tugu PKD di bangun dan didirikan pada posisi semula”, ungkap Gunis.

Harapan yang sama juga disampaikan Ardi Wibowo, unsur dari perwakilan pemuda di Pekon Ambarawa lainnya. Ia berharap, pemerintah pekon tetap melestarikan Tugu PKD tersebut.

“Jika tidak memungkinkan didirikan kembali, setidaknya dibuatkan tugu yang sama persis dengan tugu awalnya. Pembangunan ulang Tugu PKD ini, sebagai bentuk pelestarian akan tinggalan leluhur”, terang Ardi.

Dengan upaya pelestarian terhadap Tugu PKD ini lanjut Ardi, maka titipan nasehat secara simbolis pada tugu itu bisa sampai kepada masyarakat ambarawa.

“Saat ada rencana pembongkaran terhadap tugu, kami memang sempat menolak dan berkeberatan. Alhamdulilah, akhirnya pihak pekon mau mendengarkan, apa yang jadi aspirasi dan harapan masyarakat serta pemuda untuk mempertahankan tugu tersebut”, ungkap Ardi. (Ful)