Pasok Batu tak Sesuai Spektek, PT SCWAK Ditengarai Kurangi Volume Pekerjaan Revetment

KALIANDA – Selain dalam pelaksanaan konstruksi revetmen tidak sesuai dengan spesifikasi teknis kegiatan, yakni penggunaan material ukuran batu yang terpasang pada lapisan luar (Armor) lebih banyak berukuran kecil atau di bawah 1 ton, bahkan terpantau Batu berukuran 200-300 Kg.

Sedangkan seharusnya pemasangan batu berukuran minimal 468 Kg atau berdiameter 0,71 M  dengan ukuran ideal di atas 1,4 ton, pelaksana pembangunan Pantai Kalianda (Pantai Boom) PT Surya Citra Wira Adi Kencana (SCWAK) juga ditengarai melakukan pengurangan volume.

Seperti pekerjaan Revetmen. Menurut informasi dari sumber pekerja lokal, pengerjaannya tidak dilakukan pemasangan geotekstil yang diletakan dibawah lapis antara dan pengurangan pasangan Amor (Batu besar) yang seharusnya tersusun 2 lapis sejajar vertikal.

“Setahu saya tidak ada penggalian pondasi untuk dipasang geotekstil.  Yang ada hanya penumpukan batu yang disusun dengan menggunakan excavator,” ujar pekerja lapangan warga Kecamatan Kalianda, belum lama ini.

Padahal, sesuai dengan Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum No.07/SE/M/2010 tentang Pemberlakukan Pedoman Pelaksanaan Konstruksi Bangunan Pengaman Pantai, untuk metode Revetment, pekerjaan diawali dengan pemasangan profile dan dilanjutkan dengan penggalian pondasi yang untuk selanjutnya dipasangkan geotekstil.

Kemudian diatas geotekstil dipasang material inti (10-40Kg) dengan volume 1202,51M³, lapis antara (Minimal 100Kg) dengan volume 1684.66M³.dan armor (Minimal 478Kg) dengan volume 4809.87M³ atau hingga ketinggian 2,5M.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Kegiatan Pembangunan Pantai Boom, Uung Mangsyur berkali-kali dihubungi untuk dikonfirmasi terkesan bungkam. Sejumlah pesan yang dikirim melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, meski dengan tanda terbaca namun tak dihiraukan.

Sebelumnya, berdasarkan pantauan LR di lapangan, batu yang dikirim menggunakan dumptruk jenis fuso merupakan batu basalt berasal dari pertambangan milik PT Optima Nusa Tujuh (ONT). Di lapangan, terlihat batu basalt yang dikirim berukuran kecil, hanya sekitar 200-300 Kg tiap batunya. Tidak jelas peruntukan batu tersebut, apakah material inti, lapis antara atau armor.

Padahal, sesuai dengan spesifikasi teknis (Spektek) pembangunan pengaman pantai, ada 2 type batu yang digunakan. Yakni batu type I dan type II. Khusus untuk type II adalah, batu bolder dengan diameter minimal 0,71 M atau berat minimal 478Kg dengan berat jenis minimal 2,5.

“Wah ke SCWAK aja bang kalau terkait itu, kita hanya terima order dari pak yanto,” elak Agus Riyanto, penanggung jawab PT ONT, Senin 15 Agustus 2022.

Sementara, Humas PT SCAWK Zulpadli melalui pesan WhatsApp ke kontributor LR menyatakan tidak mempermasalahkan pemberitaan tersebut namun menolak untuk menanggapinya.

“Mak api2 teruson gawoh amu bng kain nyanik lelamon ya (Enggak apa-apa terusin aja gitu bang suruh bikin yang banyak ya),” sebut Zulpadli.

(row)