Perangkat di Giri Tunggal Kompak, Mengaku tidak Tau Anggaran Rabat Beton

Inilah kegiatan pembangunan rabat beton di Pekon Giri Tunggal yang memanfaatkan DD termin ketiga tahun 2019

PAGELARAN UTARA – Dugaan ketidakberesan dalam pengerjaan pembangunan rabat beton yang dananya bersumber dari Dana Desa (DD) tahun 2019, semakin menguat.

Ini setelah, perangkat Pekon di Giri Tunggal yang berhasil dikonfirmasi, mereka mengaku tidak tau, berapa anggaran pembuatan rabat beton di dusun III RT 07 pekon setempat. Selain itu, tidak dipasangnya papan informasi kegiatan, membuat warga setempat juga sulit bisa ikut mengawasi.

Alhasil, pembangunan rabat beton yang memanfaatkan DD termin ketiga tahun 2019 ini, berdampak pada rendahnya kualitas hasil pekerjaan.

Sigit, Kepala Urusan (Kaur) Perencanaan di Pekon Giri Tunggal saat dikonfirmasi wartawan lampungraya.id., soal besaran anggaran rabat beton, mengaku tidak tau. “Saya tidak tau pak, berapa anggarannya. Pak Sukrisno, Kaur Kesranya yang tau”, ucap Sigit.

Sementara, disinggung soal hasil pekerjaan rabat beton yang sudah retak-retak, Sigit beralibi, itu lantaran faktor cuaca.

“Pas dikerjakan, kondisinya memang cuacanya lagi panas. Kalau soal banner informasi kegiatan tidak di pasang, saya kurang tau”, aku Sigit.

Pernyataan senada disampaikan Sukrisno, Kaur Kesra di Pekon Giri Tunggal. Ia juga mengaku, tidak tau soal berapa anggaran pembangunan rabat beton di Dusun III RT 07.

“Saya tidak tau anggarannya berapa. Sebab, pelaksanaan kegiatan di lapangan, itu tanggungjawab kepala dusun III sebagai tim pelaksana kegiatan”, sebut Sukrisno.

Sementara itu, Wikiyat, Kepala Dusun III saat dikonfirmasi mengaku, ia juga tidak tau persis soal berapa anggaran pembangunan rabat beton dimaksud.

“Saya memang tim pelaksana kegiatan pembangunan rabat beton itu. Tapi, kalau soal berapa anggarannya, saya tidak tau, karna tugas saya hanya mengawasi saja”, ungkap Wikiyat.

Wikiyat juga mengaku kalau ia tidak tau, soal berapa upah harian tenaga pekerjanya. “Kalau yang kerja ada sembilan orang. Tapi, kalau berapa mereka di bayar per hari, saya enggak tau. Saya cuman terima uang, terus dibagikan mereka”, terang Wikiyat.

Penulusuran wartawan lampungraya.id., pembangunan jalan rabat beton di dusun III RT 07 yang tepat melintasi rumah sekretaris desa (Sekdes) Giri Tunggal ini, merupakan akses jalan buntu.

Selain itu, rendahnya kualitas hasil pekerjaan rabat beton juga terjadi di Dusun I RT 03, yang dilaksanakan memanfaatkan DD tahun 2019 termin kedua. Dimana, lapisan semen yang menutupi bandan rabat beton, terkelupas hingga membuat material pasirnya menyembul berserakan.

Pemandangan sama juga terjadi pada hasil pekerjaan rata rabat beton di Dusun II RT 05 yang melintasi SDN 1 Giri Tunggal. Disini, lapisan semen badan jalan keseluruhan nyaris terkelupas dan rontok, akibat terkikis air hujan. (Ful)