Daerah  

Pilkada Lampung Selatan, Rycko Menoza : Kenapa Tidak!

KALIANDA (Lampungraya.id) – – Mantan Bupati Lampung Selatan periode 2010-2015 Rycko Menoza SZP menyatakan maju kembali di pilkada Lampung Selatan bukan suatu barang mustahil. Ambisi untuk maju pilkada, menurut Rycko, bukan lah didasari atas nafsu kekuasaan. “Esensinya adalah pengabdian kepada masyarakat,” ujar Rycko melalui sambungan telepon seluler, Selasa (3/9/2019).

Kalo bicara ambisi, sambungnya, jujur lebih tenang hidup seperti sekarang banyak waktu dengan keluarga, kawan-kawan dan relasi yang lain. Tapi Rycko berpendapat suksesi lebih dilandasi masih punya tenaga dan pikiran. “Kalau hanya mau nyaman, ngapain saya mau repot-repot terjun ke politik. Bisa saja saya liburan keliling spot-spot yang populer. Tapi hal ini lebih dari menjadi sebuah tantangan, akan lebih menjadi lebih berguna untuk kepentingan masyarakat luas dengan ide, inovasi dan tenaga yang ada,” tukas Rycko.

Rycko mengaku jika saat ini masih concern di Pemilihan Walikota (Pilwakot) Bandar Lampung 2020. “Sebagi kader partai, saya akan patuh terhadap penugasan pimpinan (Partai),” imbuh ketua Pemuda Pancasila Lampung ini.

Saat disinggung mengenai Kabupaten Lampung Selatan, Rycko mengaku memiliki kenangan tersendiri. Selama memimpin Gerbang Sumatera itu dia mengalami pengalaman yang sangat berharga. Dia pun paham dengan seluk-beluk serta tipikal warga. Berbagai pembangunan dan sistem telah dirintisnya. Kendati begitu, Rycko mengaku sedih dan miris dengan keadaan di Lamsel saat ini.

“Yang saya dengar saat ini pembangunan disana (Lamsel) mengalami kendala, tingkat SILPA yang tinggi. Pelaksaan tender molor, yang berdampak terhambatnya pembangunan. Hal ini yang sangat dirugikan adalah masyarakat, dimana harusnya pembangunan dikebut untuk kemashalatan masyarakat luas,” ujarnya.

Jadi pemimpin, terus Rycko, ada konskwensi harus berani mengambil resiko untuk kepentingan orang banyak, sekalipun itu berbuntut menjadi tidak populer. “Seperti dulu misalnya, saya banyak didemo masyarakat untuk hal-hal yang mungkin tidak dipahami. Demo bukan berarti menjadi anti dari pemerintah tetapi justru memberikan koreksi atau mungkin ada hal yang tersumbat, ada komunikasi yang tidak lancar,” ungkap dia.

Rycko Menoza berharap agar masyarakat Lampung Selatan dapat bersatu untuk tujuan pemulihan daerah. Tantangan ke depan semakin besar, jika tidak cepat membaca perkembangan zaman dan menginovasi maka akan ketinggalan.
“Semua ada di rakyat, demokrasi menentukan masa depan rakyat di tangan mereka sendiri. Mari belajar dari pengalaman, karena pengalaman adalah guru terbaik,” tutur Rycko.

Ditanya mengenai opsi akan berpasangan dengan Lesty Putri Utami yang sempat ramai jadi perbincangan masyarakat, Rycko secara diplomatis menyatakan siap jika partai mengamanahkan. “Ya tentu siap jika partai memberi perintah. Seperti yang saya bilang tadi saya akan patuh atas penugasan partai,” kata dia seraya menambahkan tidak punya kriteria khusus untuk calon wakil, asal sama-sama memiliki visi-misi yang sama dalam pembangunan.

Saat disinggung untuk Pilwakot Bandar Lampung, Rycko merasa terpanggil dengan tantangan yang ada. Dimana sebagai ibu kota provinsi dirasa tata kota yang ada kurang signifikan.

“Juga persoalan transportasi menjadi beberapa tantangan yang harus diselesaikan.Tentang tatakelola pemerintahan dan pelayanan publik dengan pendekatan digital. Selain itu juga perlu berinovasi melahirkan administrasi pelayanan publik yang cepat, efisien serta mendukung investasi di wilayah perkotaan,” pungkas Rycko.

(row)