Pilkada Serentak 2020 Ditunda, Lalu Bagaimana Peta Politik Terkini di Lamsel?

KALIANDA – Merebaknya wabah Covid-19 atau lebih dikenal masyarakat dengan Virus Corona menjadi pandemi di Indonesia berbuntut ditundanya pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) serentak 2020.

Penundaan pelaksanaan pilkada tersebut meliputi tahapan pilkada serentak 2020, baik yang belum selesai maupun yang belum dapat dilaksanakan, termasuk tahapan pemungutan suara yang sedianya digelar pada 23 September mendatang.

Terkini, peta politik di Lampung Selatan sendiri diketahui ada 3 kandidat kuat calon kepala daerah yang jauh-jauh hari telah menggadang-gadangkan diri untuk maju sebagai calon Bupati Lampung Selatan.

Kandidat pertama, yakni Plt Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto. Ketua DPC PDIP ini, dengan pasangannya Pandu Kusuma Dewangsa (PKD) bahkan secara resmi telah mengumumkan sudah mengantungi rekomendasi dari partai Nasdem dan Hanura.

PKD yang berstatus anggota DPRD Kota Bandar Lampung, diketahui memiliki istri seorang artis cantik Nuri Maulida. Selain kekuatan financial, banyak dinilai kalangan PKD memang pasangan yang afdol bagi Nanang Ermanto sebagai calon petahana untuk mewakili kalangan milenial di daerah yang berjuluk Serambi Sumatera ini.

Kemudian, ketua Fraksi Golkar DPRD Lampung, Toni Eka Chandra (TEC). Meski bukan surat rekomendasi, namun surat tugas dari DPP Golkar yang resmi diterimanya tempo hari disebut-sebut sebagai pintu masuk untuk memperoleh amanah dengan diusung oleh partai besutan Airlangga Hartarto itu.

TEC yang telah santer disandingkan dengan kompatriotnya di DPRD Provinsi Lampung dari F-PKS, Antoni Imam (AI) dikabarkan telah menangguk restu dengan surat rekom dari DPP PKS. Diyakini, jika pasangan ini berhasil melenggang ke pilkada Lamsel, adalah sebuah kekuatan politik yang sangat mumpuni dengan modal suara caleg pada pileg 2019 lalu untuk TEC:  24.195 suara dan AI: 20.617 suara.

Dan yang terakhir anggota DPRD Lampung Selatan 2 periode, Hi Hipni SE. Sebagai kandidat tunggal usulan DPD Gerindra Lampung, Hipni disebut-sebut sedang membangun koalisi besar bersama PAN, Demokrat dan Perindo.

Hipni dikabarkan sedianya menerima secara resmi rekomendasi Gerindra pada pekan lalu. Namun, terkait merebaknya wabah Covid-19, untuk sekedar bincang-bincang dengan tokoh utama Gerindra, Sandiaga Uno pun terpaksa dilakukan dengan via telecronfrence.

Dengan status kandidat kuda hitam, Hipni diharapkan dapat meraih simpati masyarakat Lamsel yang mayoritas berprofesi petani. Publik pun sempat terkaget-kaget saat banner dan bilboard ukuran raksasa bergambar kader Golkar ini bertebaran sepanjang jalinsum, dari Pelabuhan Bakauheni hingga bandar udara di Kecamatan Natar.

Sempat diragukan hanya mencuri momen, namun trend positif ditunjukkannya dengan konsisten terus bersosialisasi langsung ke masyarakat.

(row)