Program Siwab, Pringsewu hanya jadi Daerah Penyanggah

Sapi jenis metal ini menjadi salah satu jenis dari populasi sapi yang ada di kabupaten pringsewu
Sapi jenis metal ini menjadi salah satu jenis dari populasi sapi yang ada di kabupaten pringsewu

PRINGSEWU – Kabupaten Pringsewu di tahun 2019 ini hanya mendapatkan alokasi (jatah) straw (mani beku) sebanyak 6.914, dalam program sapi induk wajib bunting (Siwab).

Sementara hingga Desember 2018, populasi sapi yang ada di bumi jejamac secacanan jumlahnya mencapai 12.150 ekor.

“Dari populasi sapi sebanyak 12.150 ini, 60 persennya atau 7.900 ekor merupakan sapi betina produktif. Sementara, untuk bisa bunting dan memiliki keturunan, satu ekor sapi membutuhkan 3 kali inseminasi buatan”, jelas Drh. Budi Pramono, Kabid Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu kepada wartawan lampungraya.id, Minggu (24/03/2019).

Program Siwab ini lanjut Budi, merupakan program dari pemerintah pusat dalam rangka pemenuhan daging secara nasional.

“Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah pusat yakni dengan memperbanyak populasi sapi. Adapun yang menjadi kendala di kita (Pringsewu) ini yakni soal stock straw”, ungkapnya.

Budi menambahkan, kalau Kabupaten Pringsewu hanya merupakan daerah penyanggah dan bukan utama, hingganya tidak menjadi perioritas.

“Untuk di propinsi lampung, daerah utama ada di lampung selatan, lampung tengah dan lampung timur. Upaya kita menutupin kekurangan straw yakni bekerjasama dengan ikatan inseminator Indonesia secara swadaya”, imbuhnya. (Ful)