Daerah  

Puluhan Tahun jadi Pembuat Kalo, Waginah Bermimpi Bisa Perbaiki Rumahnya

Beginilah kondisi bangunan rumah mbah Waginah yang sudah dimakan usia
Beginilah kondisi bangunan rumah mbah Waginah yang sudah dimakan usia

GADINGREJO – Waginah (66), nenek renta warga RT 01 RW 01 Pekon Tulung Agung Kecamatan Gadingrejo Kabupaten Pringsewu hanya bisa pasrah.

Jangankan berfikir memperbaiki rumah yang sudah reot dan sebagian kayu dan tiang penyangganya lapuk di makan usia, untuk bisa makan sehari-hari saja, Waginah hanya mengandalkan dari hasil menjual kalo.

“Ya, dari membuat kalo ini mas, saya bisa beli beras dan makan. Saya tinggal bersama keponakan dan cucu selama ini”, ungkap Waginah saat wartawan lampungraya.id., menemuinya di sela-sela istirahat dari membuat kalo di rumahnya, Minggu (07/04/2019).

Untuk satu kodi berisi 20 kalo, pengepul biasanya akan membayarnya sebesar 50 ribu. Sementara, dalam satu minggu, Waginah hanya mampu membuat 20 kalo.

“Mau kerja yang lain, sudah tua mas. Bisanya ya hanya ini, bikin kalo. Sudah puluhan tau mas, saya buat kalo”, ucap Waginah.

Kondisi rumah yang selama ini ditempati Waginah bersama keponakan dan cucunya memang cukup memperihatinkan.

Dimana, sebagian dinding rumahnya terbuat dari bata merah, yang disambung dengan lembaran papan dan nampak sudah begutu usang.

Lantainya pun masih berupa tanah liat. Akibat genting rumah yang sudah lapuk, kebocoran pun sering terjadi saat hujan turun.

Sementara, dari dua kamar yang ada, masing-masing nampak begitu pegap lantaran tidak memiliki ventilasi udara.

Hanya ada ranjang besi tua dengan penutup kelambu di dalam kamar tersebut. (Ful)