Daerah  

Saldo Puluhanribu KPM BPNT di Lamsel Nihil

KALIANDA – Ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) program kartu sembako BPNT (Bantuan Langsung Non Tunai) yang tersebar di 17 kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan mengaku belum menerima saldo BPNT tambahan sebanyak 2 bulan salur di akun rekening KKS (Kartu Keluarga Sejahtera) miliknya.

Padahal, limit transaksi penyaluran BPNT yang ke-13 dan 14 tahun 2021 senilai Rp400 ribu yang seterusnya akan dikonversi dengan sembako tersebut hingga pada 30 Desember tahun ini. Alhasil jika lewati deadline tersebut, maka dana bantuan yang seyogyanya untuk dapat meringankan beban masyarakat kecil itu akan dikembalikan ke kas negara.

Menurut seorang sumber di Dinas Sosial setempat, rata-rata prosentase penerimaan saldo untuk BPNT tambahan 2021 ini di setiap kecamatan hanya berkisar 20-25% dari jumlah KPM yang aktif setiap bulannya menerima program BPNT reguler.

Menurut dia, indikasi kendala distribusi saldo ke KPM adalah menjadi tanggung jawab pendamping program dan Himbara (Himpunan Bank Milik Pemerintah). Sedangkan untuk di Lampung Selatan sendiri adalah pihak Bank BRI.

“Menurut catatan kami, hanya bekisar 20-25% KPM saja yang menerima BPNT tambahan atau penyaluran yang ke-13 dan 14 untuk tahun 2021 ini,” beber dia seraya mewanti-wanti agar identitasnya jangan diekspos, Jumat 24 Desember 2021.

Kendati demikian, dia mengaku tidak memahami secara kongkrit apakah untuk penyaluran BPNT bonus ini ada kriteria khusus bagi KPM yang mendapatkan.

“Penjelasan kriteria penerima tidak ada. Yang pasti, hanya saja diumumkan, baik itu oleh kementerian sosial maupun kementerian keuangan bahwa untuk program BPNT tahun 2021 ini KPM akan mendapatkan tambahan 2 bulan salur dan beras 10Kg untuk kondisi PPKM tempo hari,” imbuhnya.

“Sebagai bank penyalur di Selatan ini adalah BRI. Jadi tugasnya BRI untuk distribusi saldo ke KPM. Untuk wilayah Lampung Selatan ini, ada 4 BRI kantor cabang yang terlibat, yakni BRI Kancab Kalianda, Metro, Tanjung Karang dan Teluk Betung,” jelasnya.

Diungkapkan, masalah distribusi saldo yang bermasalah ini tidak hanya untuk BPNT tambahan saja. Tapi terus dia, dari sekitar 100 ribuan KPM yang terdaftar sebagai penerima program BPNT di Lampung Selatan, namun ada sekitar 30 ribuan KPM yang tidak terealisasi menerima bansos tersebut.

“Ada beberapa macam kendala, seperti ada sejumlah KPM walaupun terdaftar sebagai penerima bantuan namun hingga akhir tahun ini belum menerima KSS atau kartu ATM. Ada juga, meski telah menerima KSS, namun saldonya selalu kosong. Dan yang terakhir, ada saldo KPM yang kadang masuk saldonya kadang juga pada bulan berikutnya saldonya nihil,” tukasnya seraya mengatakan paling tidak ada sekitar Rp 5-6 M dana KPM yang mengendap di Himbara setiap bulannya.

Sementara, Kepala Bagian Social Entrepreneurship & Incubation (SEI) BRI Kantor Wilayah Bandar Lampung, Novi Sri Rahayu saat dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp belum menanggapi.

Sejumlah pesan yang dikirim, meski dengan tanda telah terbaca namun tidak direspon.

Sekadar untuk diketahui, sebelumnya Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati bakal menambah bantuan pada program Kartu Sembako atau Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT).

Ia mengatakan, penerima Kartu Sembako akan mendapatkan tambahan bantuan selama dua bulan, yakni di periode Juli-Agustus 2021.

Akan ditambahn dua bulan ekstra di bulan Juli-Agustus, sehingga mereka mendapat Rp 400.000 bagi keluarga pemegang Kartu Sembako. Jadi mereka dapat untuk tahun 2021 itu sebesar 14 bulan pembayaran,” ujar Sri Mulyani, seperti yang dilansir kompas.com ketika melakukan konferensi pers PPKM darurat, Sabtu (17/7/2021).

Selain tambahan bantuan dana, Sri Mulyani menyebutkan bantuan bagi penerima BPNT akan ditambah beras sebesar 10 kg per keluarga dari Bulog. Bantuan beras Bulog ini juga akan berlaku bagi penerima program Bantuan Sosial Tunai (BST).

(row)