Daerah  

Tanpa Gaung, Pemilihan Muli-Mekhanai Lamsel 2022 Dituntut Dilaksanakan Secara Kreatif

KALIANDA – Kegiatan Lomba Muli-Mekhanai tahun 2022 oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan dinilai tanpa gaung dan kreativitas pelaksanaan sebagai sebuah kegiatan pariwisata. Alhasil, gelaran perlombaan tersebut terkesan membosankan dengan konsep penyajian acara  yang hanya itu-itu saja. Padahal, pariwisata dan kreativitas juga promosi adalah sebuah kesatuan yang tak terpisahkan dalam konsep Industri Pariwisata.

Bahkan, kegiatan yang dibiayai oleh anggaran daerah itu dinilai hanya sebatas gelaran seremonial dalam rangka menjalankan kewajiban dan juga hanya menghabiskan anggaran pemda saja tanpa memperhatikan output atau tujuan dari kegiatan tersebut.

Bagaimana tidak, sejatinya helatan ini adalah pemilihan pasangan remaja Putra-Putri Bumi Khagom Mufakat untuk didaulatkan sebagai duta dalam rangkaian mempromosikan pariwisata di Lamsel.

Dengan begitu, idealnya kegiatan pemilihan Bujang-Gadis ini juga dapat dilaksanakan dengan cara kreatif dan iringan sosialisasi, promosi hingga publikasi. Selain itu, rangkaian kegiatan lomba ini pun dapat dijadikan momentum dalam rangka menghidupkan gairah pariwisata yang sempat lesuh di tengah pandemi.

“Saya sendiri baru tahu malam ini jika ada acara grand final Muli-Mekhanai, karena diajak kawan untuk menonton. Sepertinya memang gak ada pengumuman, baleho sebiji aja saya gak pernah lihat apalagi baca di media. Bahkan,di sosmed pun saya rasa juga gak ada,” ujar salah satu honorer di Pemkab Lamsel ini seraya tersenyum kecut, Jumat 1 Juli 2022.

Melalui penelusuran di website milik pemkab (lampungselatankab.go.id) kegiatan Muli-Mekhanai tersebut  baru disiarkan secara resmi ke khalayak pada Selasa 28 Juni 2022 silam di dalam sebuah artikel.

Di dalam artikel itu, dituliskan sebanyak 50 peserta mengikuti pendaftaran Pemilihan Muli-Mekhanai yang dimulai dari tanggal 13 Juni – 23 Juni 2022 yang dilanjutkan dengan tahap seleksi berkas hingga tersaring sebanyak 41 peserta yang terdiri dari 18 Mekhanai dan 23 Muli.

Selanjutnya, Muli-Mekhanai yang lolos babak penyaringan akan mengikuti tahapan penyeleksian yang dilaksanakan dari tanggal 28 Juni-1 Juli 2022, Sedangkan untuk grand finalnya akan dilaksanakan pada Jum’at 1 Juli 2022.

Sementara, Ketua Aliansi Wartawan Lampung Selatan, Sior Aka Prayudi meminta dinas pariwisata untuk bersungguh-sungguh dalam pengelolaan kegiatan penunjang kepariwisataan. Menurut Sior, dengan kondisi geografis yang dimiliki, Lampung Selatan diberkahi alam yang indah dengan banyak lokasi-lokasi yang potensial dikembangkan sebagai objek pariwisata.

“Hendaknya kegiatan Muli-Mekhanai ini dapat dijadikan momentum untuk kembali menggairahkan dunia pariwisata di Lampung Selatan. Disamping itu, pemilihan Muli-Mekhanai ini  mestinya juga dapat dilaksanakan secara kreatif dengan memanfaatkan potensi-potensi objek pariwisata yang ada,” tutur Sior.

Gelaran dengan cara kreatif itu menurut jurnalis surat kabar harian (SKH) History ini, seperti untuk  lokasi dan kriteria lomba. Dijelaskannya, bisa saja pelaksanaan tahapan perlombaan Muli – Mekhanai itu dilaksanakan di sejumlah lokasi objek wisata unggulan di Lamsel.

“Seperti di Pantai Minangrua. Lokasi wisata di Kecamatan Bakauheni itu kan sempat bikin banyak orang penasaran, karena viral masuk 100 besar Anugerah Desa Wisata 2022 oleh Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekaf). Namun memang yang namanya promosi itu harus berkelanjutan. Padahal umpannya sudah dibuka oleh pemerintah pusat melalui Kemenparekaf tadi,” imbuhnya seraya menambahkan bahwa persoalan dana sebetulnya bukan suatu halangan jika dipromosikan juga dikemas cantik dan kreatif maka sponsor pun bakal berdatangan.

Dengan lokasi kegiatan di tempat wisata itu, terus warga Kecamatan Candipuro ini, secara langsung maupun tidak langsung sudah dapat turut mempromosikan pariwisata di Lampung Selatan sedari awal.

“Maka, para bakal calon duta pariwisata itu akan mendapatkan pengalaman berharga dengan mengetahui secara langsung bagaimana potensi pariwisata yang nantinya diwajibkan oleh mereka untuk dipromosikan. Selain itu, dengan dukungan sosialisasi, promosi hingga publikasi yang intens baik dari media maupun sosmed, maka akan berbanding lurus dengan tingkatan animo dan partisipasi masyarakat dalam ajang kepariwisataan,” tukasnya.

Sementara, Kepala Dinas Pariwisata Ir Mulyadi Saleh hingga berita ini diturunkan belum dapat dikonfirmasi. Dihubungi melalui aplikasi pesan WhatsApp Mulyadi belum merespon.

(row)