Daerah  

Tercatat 8000 Warga Lampura Pulang Kampung, Tim Patroli Malam Imbau Warga Waspada Penyebaran Covid-19

KOTABUMI-Patroli malam Tim Terpadu Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lampung Utara terus melakukan penyisiran sejumlah tempat keramaian di kabupaten setempat.

Kegiatan rutin tersebut dilakukan setiap malam sebagai salah satu upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Ketua Sekretariat Posko Terpadu Gugus Depan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lampung Utara yang juga Plt Kadis Kominfo Sanny Lumi mengatakan, patroli malam Tim Terpadu Covid-19 sebagai salah satu upaya pemkab setempat dalam mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 di kabupaten setempat.

“Kegiatan rutin ini dilakukan setiap malam selama pandemi Covid-19 belum dinyatakan berakhir,” ujar Sanny Lumi saat singgah di Posko Satgas Lawan Covid-19 Partai Nasional Demokrat (NasDem), Minggu malam (3/5/2020).

Sanny mengatakan, sasaran tim patroli malam tersebut menyasar sejumlah tempat fasilitas umum dan keramaian seperti, warung makan, warung bakso, Taman Sahabat, Taman Tugu Payan mas, Lapo Tuak, Hotel dan tempat-tempat kerumunan masyarakat yang tidak mengindahkan protokoler penanggulangan penyebaran Covid-19.

“Dari hasil temuan Tim, masih banyak warga masyarakat yang kurang kesadaran dan tidak mengindahkan peraturan pemerintah menggunakan masker saat berpergian dan menjaga jarak antar warga,” terangnya.

Bahkan kata Sanny beberapa lapo Tuak masih saja buka dengan melayani pembeli untuk nongkrong dan berkumpul di tempat tersebut.

Padahal kata dia, sudah beberapa kali tim memberikan imbauan agar tidak melayani dan minum tuak di tempat tersebut.

“Kita imbau terus agar warga mentaati peraturan tersebut supaya pandemi Covid-19 dapat segera berakhir. Dan penyebaran bisa terputus.Jika tetap tidak mengindahkan maka akan dikenakan sanksi tegas,” jelas Kadis Perikanan tersebut.

Sanny mengimbau masyarakat kabupaten Lampung Utara untuk waspada dan mematuhi imbauan pemerintah akan pentingnya memakai masker, sosial distancing, physical distancing dan selalu cuci tangan sehabis maupun sedang beraktivitas.

Mengingat kata dia, dalam bulan April 2020, sudah tercatat ada sekitar 8000 warga yang datang ke Lampura baik pulang kampung maupun sekedar mengunjungi keluarga.

Tidak mustahil kata dia, diantaranya yang datang tersebut sudah terpapar Covid-19.

“Ini sangat penting untuk ditaati, karena hasil tes bagi warga yang terpapar baru diketahui hasil selama 14-24 hari. Jadi kesadaran masyarakat yang diawali dari keluarga sangat dibutuhkan untuk pencegahan penularan Covid-19,” tukasnya.

Sanny juga menerangkan, selain melakukan patroli malam,tim terpadu Covid-19 juga setiap hari melakukan rapid tes terhadap warga masyarakat yang disinyalir pernah atau kontak langsung dengan pasien positif Covid-19 atau pernah berada di wilayah yang dinyatakan zona merah.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui secara pasti apakah orang yang terdata tersebut positif terinfeksi atau tidak.

“Saat ini sudah ada 100 orang lebih yang dilakukan rapid tes. Untuk rapid tes yang pertama masih negatif. Tapi kita belum tahu jika hasil rapid tes yang kedua. Dikhawatirkan terjadi ledakan pada hasil tes yang kedua. Jika hasil tes kedua dinyatakan negatif maka bisa dipastikan Lampura aman dari Covid-19,” jelasnya.

Hasil rapid tes tersebut kata Sanny sangat penting, karena 1 orang yang terinfeksi bisa menular kepada puluhan warga lainnya. Begitu juga sebaliknya.

“Jadi jika hasil tes negatif maka kita berhasil menyelamatkan puluhan orang lainnya,” ungkapnya.

Makanya terang Sanny, masyarakat diharapkan dapat mematuhi dan mengindahkan imbauan pemerintah terkait masalah Covid-19 ini.

“Jika tidak penting ada baiknya diam di rumah, memakai masker dan selalu cuci tangan, serta selalu menerapkan sosial dan physical distancing saat berada di jalan maupun tempat keramaian,” imbaunya.

Masih kata Sanny, Tim Patroli malam Posko Terpadu Covid-19 terdiri dari aparat gabungan TNI-Polri, BNPB, Pol-PP, Dinas Perhubungan, PMI cabang Lampung Utara, dan beberapa rekan-rekan pers baik cetak maupun elektronik dan online. (awi/ton)