Daerah  

Terima “Ayam Gizbur”, KPM di Waysulan Kebingungan

KALIANDA – Setelah Kecamatan Katibung dan Merbau Mataram, CV Dwi Karya lanjut menyalurkan bansos pangan bulan April ke Kecamatan Waysulan. Di Kecamatan yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Lampung Timur ini, KPM diproyeksikan mendapatkan, Beras, Ayam, Telur, Jeruk BW dan wortel.

Sedikit lebih baik, KPM diketahui mendapatkan (Anak) Ayam dengan berat rata-rata 8 Ons, telur  14 butir, jeruk 1/2 Kg dan wortel 1 Kg. Tanggapan KPM pun beragam. Ada yang terkejut mendapat ayam yang belum nikmat untuk dimasak, namun ada pula yang pasrah karena ini merupakan bantuan yang harus ikhlas diterima.

“Ini ayam untuk diternak atau bagaimana. Kalau dimasak, mana ada dagingnya ini. Kalau saya, daripada dapat ayam kaya gini, kalau bisa ditukar dengan beras atau telur saja. Dari pada seperti ini, bingung juga mau diapakan. Dimakan anak saya sendiri aja kurang kayanya,” ujar KPM warga Desa Karangpucung ini, Sabtu 11 April 2020.

Sementara, koordinator pendamping PKH Kecamatan Waysulan, Abdulah mengatakan penyaluran di Kecamtan Waysulan dilakukan bertahap beberapa desa sejak Jumat (10/4). Abdulah pun tidak menampik jika ukuran ayam yang dikirim ke e-warong rata-rata ukurannya dibawah 1Kg.

“Bertahap, beberapa desa sudah disalurkan sejak kemarin. Kalau untuk bobot Ayam rata-rata 8-9 ons. Penimbangan berat ayam disaksikan langsung oleh ketua e-warong. Untuk komoditi lain, menurut laporan KPM memang ada yang kurang layak konsumsi, namun tidak signifikan. Selain itu, pihak manajer suplier telah berjanji akan menggantinya,” ujar Abdulah.

Namun, saat dimintai tanggapannya terkait ukuran ayam yang belum layak konsumsi, Abdulah berkilah bahwa masalah tersebut bukan ranah tupoksi pendamping. “Mungkin bisa ditanya ke tikor,” imbuhnya

Terpisah, KPM asal Desa Mekarsari ini mengaku kebingungan dengan kebijakan penambahan jenis bantuan berupa ayam namun belum layak dikonsumsi karena umur dan bobot. Menurut wanita ini, tujuan bansos pangan adalah untuk peningkatan gizi dan pencegahan stunting bagi warga kurang mampu.

“Katanya untuk penambahan gizi, tapi kok kami malah dikasih ayam yang sepertinya kekurangan gizi,” ungkapnya sembari tergelak.

Sementara, Camat Waysulan Munir sepertinya 1 komando dengan camat lainnya kompak bungkam. Berkali-kali dihubungi tidak sama sekali merespon.

(row)