KALIANDA – Sejumlah Desa di Kecamatan Katibung, Lampung Selatan kedapatan menyalurkan sendiri atau merangkap sebagai suplier dalam program Sembako BPNT.
Bahkan, seperti desa Tanjungan ditengarai dalam penyalurannya tidak melalui instrumen e-warong, sesuai dengan regulasi baku dalam program tersebut.
Tim monitor dan evaluasi (Monev) Dinas Sosial setempat saat dihubungi membenarkan jika tim sudah turun ke sejumlah desa di Kecamatan Katibung. Namun tim menyarankan agar agar meminta rincian data langsung ke pimpinan.
“Langsung ke pimpinan di dinas saja pak, karena saya tidak berwenang untuk mengeluarkan statemen di media. Saya hanya dalam kapasitas mendampingi tim monev,” kata Korda TSK (Demisioner) Marlandi, Senin 31 Januari 2022.
Sementara, diperoleh informasi jika pelaksanaan program sembako di desa tersebut sarat dengan dugaan penyimpangan. Selain merangkap suplier, terindikasi desa tersebut dalam penyalurannya tidak mengindahkan prinsip 6T, yakni tepat sasaran, tepat waktu, tepat jumlah, tepat kualitas, tepat harga, dan tepat administrasi.
“Ada juga desa dalam penyalurannya tidak sesuai dengan pemenuhan unsur komposisi sembako wajib, yakni karbohidrat, protein, vitamin dan mineral,” imbuhnya seraya mengatakan tim monev dalam waktu dekat akan turun kembali ke sejumlah desa tersebut untuk memverifikasi atas temuan.
(Tim)
