Yayasan Maarif Sukoharjo Gelar Wisuda Tahfidz Alquran Angkatan Ketiga

Para wisudawan tahfidz alquran angkatan ketiga, MA Daarul Ulum, MI dan MTs Maarif Sukoharjo, Kabupaten Pringsewu

SUKOHARJO – Berlangsung di halaman kompleks madrasah, Yayasan Maarif Sukoharjo yang menaungi pendidikan tingkat dasar, menengah dan lanjut (MI, MTs, SMK Maarif) dan MA Daarul Ulum, menggelar wisuda tahfidz alquran bagi para siswanya.

Gelaran wisuda tahfidz angkatan ketiga yang diikuti oleh 77 siswa-siswi ini, dihadiri Wakil Bupati Pringsewu DR.H.Fauzi.,M.Kom., Akt. Nampak hadir Pengasuh Ponpes Alhusna (Podosari), Roudlatul Quran (Bandung Baru) dan Ponpes Hidayatullah (Panggungrejo), Perwakilan dari Kemenag Kabupaten Pringsewu, Camat Sukoharjo serta para wali wisudawan.

Suwarno.,S.Pd., Wakil Kepala MA Daarul Ulum Bidang Kurikulum mendampingi Ketua Yayasan Maarif Sukoharjo Adhar Al Mursyid, M.Pdi,. kepada wartawan Lampungraya.id., menjelaskan, wisuda tahfidz sudah menjadi agenda tahunan dilingkungan sekolah Maarif Sukoharjo.

“Setiap siswa di madrasah ini, kita beri kesempatan untuk bisa menjadi penghapal alquran. Dalam kaitan ini, kita bekerjasama dengan tiga pondok pesantren di pringsewu ini”, ucap Suwarno, Kamis (30/01/2020).

Menurut Suwarno, tujuan akhir dari hafalan alquran adalah untuk menjaga keutuhan alqur’an. Kemudian, menambah keimanan dan ketawadu’an siswa, serta menambah kecerdasan.

“Wisuda tahfidz alquran yang pertama, kita laksanakan di tahun 2018 dan yang kedua di tahun 2019. Bagi siswa yang berminat menjadi penghafal alquran, kita dari sekolah bekali buku dan mereka sendiri yang memilih pondok pesantrennya” terang Suwarno yang juga sebagai Ketua Pesatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) Kabupaten Pringsewu.

Menurut Suwarno, madrasah yang berada di bawah naungan Maarif Sukoharjo, selama ini juga melakukan pembiasaan bagi para siswanya yakni bertadarus sebelum mengikuti matapelajaran.

“Pembiasaan tadarus (membaca alquran) ini, kita terapkan kepada seluruh siswa baik MI, MTs, maupun MA. Jadi, sebelum pelajaran mereka berdoa dan membaca alquran selama kurang lebih 15 menit”, papar Suwarno.

Sementara, untuk kegiatan belajar mengajar (KBM) dimulai dari pukul 07.15 hingga 13.45 di setiap harinya. “Kecuali untuk hari jumat. Sebab, semua siswa laki-laki akan melaksanakan shalat jumat bersama-sama. Sementara, bagi siswi perempuan, mereka akan mendapatkan materi seputar kajian fiqih seperti masalah haid dan sebagainya”, terang Suwarno. (Ful)