TEC Dimosi, PK Golkar Lamsel Alihkan Dukungan ke Himel

KALIANDA – Jelang hari pemilihan pilkada Kabupaten Lampung Selatan, salah satu calon bupati setempat diterpa kabar tak sedap. Adalah Toni Eka Chandra, Ketua DPD II Golkar Lampung Selatan ini dimosi tidak percaya lebih dari separuh Pimpinan Kecamatan (PK) Golkar. Mosi tersebut berujung pengalihan dukungan dari paslon yang diusung partai Beringin itu ke paslon nomor urut 3 Hi Hipni SE – Melin Haryani Wijaya (Himel).

“Ada 4 poin ketidakpercayaan kami terhadap kepemimpinan TEC, sehingga kami memutuskan melakukan Mosi tidak percaya dan mengalihkan dukungan ke bapak Hipni. Untuk diketahui, saya tegaskan gerakan kami murni inisiatif pribadi kami masing-masing tanpa ada rekayasa politis apapun. Saya PK Katibung, bersama 10 PK lainnya serta 1 organisasi sayap (AMPI) bersama-sama merasakan ketidaknyamanan atas kepemimpinan TEC di Golkar Lampung Selatan,” kata Jauhari Ketua PK Katibung mewakili PK-PK lainnya seusai menyerahkan surat Mosi di sekretariat DPD I Golkar Lampung di bilangan Pahoman Bandarlampung, Kamis 19 November 2020

Empat poin itu, terus Jauhari, yang pertama adalah kami selaku PK tidak pernah diberdayakan, kedua sebagai ketua PK kabinet periode TEC, secara resmi kami belum pernah dilantik. Ketiga, janji TEC untuk memberikan dana insentif bagi PK sebesar Rp1 juta perbulan tidak pernah terealisasi. Dan yang terakhir, selaku Ketua DPD Golkar Lampung Selatan, TEC pernah meminta para PK untuk menalangi dana pembentukan Pengurus Desa Partai Golkar sebanyak 29 orang pengurus di setiap desa.

“Janjinya dana talangan pembentukan PD itu akan segera diganti. Namun hingga kini, malah tidak jelas juntrungannya. Begitu pun dengan dana insentif Rp1juta perbulan, beliau (TEC) sendiri yang berjanji menawarkan bukan karena kami yang meminta. Hal itu disampaikan oleh TEC saat kami sedang kumpul di kantor DPD I Golkar Lampung,” beber Jauhari seraya diamini oleh ketua PK lainnya.

Untuk pengalihan dukungan, masih kata Jauhari, pertimbangan kami ke paslon Himel adalah, pertama Hipni merupakan kader Golkar tapi diusung partai lain (PAN, Gerindra, PKB).

“Selain itu kami menilai pak Hipni paling konsisten dari semua calon. Program kerja jelas, realistis. Pak Hipni dan bu Melin, keduanya asli warga Lampung Selatan. Secara pribadi, kami sudah saling mengenal sejak lama dengan pak Hipni. Ditambah lagi, bu Melin adalah istri dari pak Eky Setyanto mantan wakil bupati yang kami mengenal jejak rekamannya,” jelasnya.

Lebih dari itu, Jauhari mengungkapkan masalah pencalonan TEC dalam pilkada yang berujung menjadi beban PK terhadap massa binaan. Dikatakan Jauhari, dia memilih untuk membangkang perintah partai daripada mendapatkan cemoohan masyarakat.

“Terakhir, saya diminta untuk mendampingi kampanye pak TEC di Katibung dengan jurkam pak Agus Sutanto. Namun, begitu tahu kondisinya seperti itu, alhasil saya tegaskan saya menolak mendampingi acara kampanye kalau kondisinya seperti itu, bahwa masyarakat yang dikumpulkan tidak diberi air minum, snack makanan kecil dan dana transportasi. Daripada saya yang jadi malu, jadi bulan-bulanan masyarakat,” ketus Jauhari.

Dari pantauan, 11 PK yang ikut menandatangani mosi tak percaya tersebut masing-masing PK Kalianda, Muksin. Penengahan Sharudin. Katibung Jauhari. Bakauheni A.Yani. Rajabasa, Agustiar. Waypanji Teguh Suparman. Sidomulyo Harkimah/Wancik. Palas, Habibuloh. Sragi, Iwan Kuswara. Ketapang, Lukman Hasan. Natar, Aryanto.
Sekretaris AMPI, Rahman Nuryansah.

(row)