KALIANDA – Menggunakan exavator pinjaman, sejumlah warga akhirnya berinisiatif bongkar bangunan pengaman pantai (Breakwater) di sejumlah titik di Desa Canti Kecamatan Rajabasa yang terdampak banjir, sekitar pukul 08.00 wib.
Keputusan tersebut diambil, menyusul kondisi genangan air banjir bandang yang menggenangi pemukiman warga dari semalam itu makin meninggi hingga mencapai pinggang orang dewasa.
Menurut warga setempat, Rifai (40) pembongkaran itu merupakan hasil musyawarah warga sekitar yang juga diketahui oleh pamong. Dikatakan dia, penggalian yang dilakukan hanya bagian kecil dari bangunan tanggul laut itu untuk mengalirkan air ke laut.
“Hanya sodetan saja, itu kami pinjaman exavator dari PT Loeh. Bukan apa, jika tidak kita lakukan dikhawatirkan maka genangan air banjir akan makin besar dan bisa saja menenggelamkan rumah warga,” kata Rifai, Sabtu 25 November 2023.
Sementara, Kepala Dinas Sosial Kabupaten Lampung Selatan, Puji Sukanto kepada wartawan mengatakan, jika pihaknya saat ini masih berada di lokasi terjadinya banjir bandang tersebut di sejumlah desa di Kecamatan Rajabasa.
“Kita masih di lokasi ya, masih kita tinjau dan terus kita data. Untuk sementara, baru 2 wilayah desa yang terdampak, yakni Desa Canti dan Banding. Untuk data-data lainnya masih kita invetarisir ya,” kata Puji seraya mengatakan belum bisa merinci berapa banyak korban, baik rumah maupun warga yang terdampak akibat banjir tersebut dikarenakan pendataan masih terus dilakukan.
Sebelumnya diberitakan, Sejumlah titik di Desa Canti Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan malam ini dilaporkan kebanjiran akibat hujan deras selama kurang lebih 2 jam sore tadi sekitar pukul 17.00 wib, Jumat 24 November 2023.
Kepala Desa Canti, Zahidin saat dihubungi membenarkan peristiwa banjir bandang tersebut terjadi di wilayah desanya akibat hujan deras yang turun sejak petang.
Kendati demikian, Zahidin pun mengungkapkan keheranannya, mengapa yang terdampak banjir hanya wilayah yang berlokasi yang sama dengan proyek breakwater.
“Ini lah salah satu hal yang saya khawatirkan, jika proyek tersebut terus dibiarkan saja mangkrak, maka bakal menjadi beberapa sumber bencana. Buktinya, hujan yang turun sore tadi terjadi merata hampir di seluruh wilayah pesisir kecamatan Rajabasa. Tapi mengapa hanya beberapa daerah ini saja yang terdampak banjir,” kata Zahidin.
(row)