KALIANDA – Ketua Ikatan Kemuakhian Lampung Selatan (Ikam Lamsel), Rully Hadi Putra (RHP) minta Direktur Rumah Sakit Bob Bazzar (RSBB) tidak terus-terusan melindungi dan menutup-nutupi perbuatan oknum anak buahnya yang diduga berbuat mesum hubungan sejenis dengan pasiennya, di salah satu fasilitas RSBB beberapa waktu lalu.
Betapa tidak, menurutnya sanksi kepada oknum nakes tersebut, dengan hanya diberhentikannya dari jabatan kepala salah satu ruang pelayanan bukan lah langkah populis yang memenuhi rasa keadilan. Alhasil masalah tersebut, lanjut RHP, bakal terus bergejolak seiringnya waktu.
“Saya pikir sudah saatnya pimpinan dan pihak manajemen RSBB untuk bertindak tegas. Masalah ini bukan masalah sepele, hal seperti ini saya kira tidak bisa lagi ditoleransi apalagi mau dilindungi.Terlebih masalah ini sudah menjadi konsumsi publik secara luas,” kata RHP kepada wartawan, Rabu 13 Maret 2024
Menurut RHP, peristiwa tersebut tidak saja mencoreng nama baik instansi RSBB, tapi juga sudah melibatkan marwah profesi perawat di Lampung Selatan dan juga secara umum. Bahkan katanya, masalah tersebut terindikasi adanya pelanggaran etik profesi perawat yang cukup serius.
“PPNI ini kan organisasi profesi perawat yang besar di Republik ini, pasti ada mekanismenya bagi anggotanya yang terindikasi melanggar Kode Etik Keperawatan, mesti ada aturan baku organisasi. Bukan apa, karena ini menyangkut marwah profesi perawat, nama baik perawat. Coba, apa manfaat terus-terusan melindungi dan menutupi masalah ini. Yang ada malah bakal jadi bulan-bulanan media,” imbuhnya.
Sementara, Direktur RSBB dr Renny Indrayani dihubungi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp belum menanggapi. Meski sejumlah pesan yang dituju dengan tanda terkirim, namun belum direspon.
(row)
