KALIANDA – Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Lampung Selatan (Kesbangpol Lamsel), Martoni dengan tegas menolak kegiatan Purna Paskibra Indonesia (PPI) dikaitkan dengan instansi yang dipimpinnya. Menurut Martoni, masalah patungan dana sebesar Rp600 ribu idealnya dikonfirmasi langsung dengan pihak PPI Lampung Selatan, sebagai organisasi alumni pasca kegiatan peringatan HUT RI yang menginisiasi kegiatan pelantikan PPI.
“Kegiatan PPI tidak ada kaitannya dengan Kesbangpol. Kaitannya tim paskibra dengan Kesbangpol hanya pada saat persiapan hingga pelaksanaan pengibaran bendera merah putih dalam peringatan HUT RI pada 17 Agustus,” ungkap Martoni, Selasa 20 Agustus 2024.
Martoni menjelaskan, PPI adalah organisasi yang beranggotakan mereka yang pernah bertugas sebagai anggota Paskibraka pada upacara peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, baik di tingkat kabupaten/kota, provinsi atau pun nasional.
Meski kurang menyetujui adanya patungan dana untuk kegiatan, namun Martoni mengaku enggan mengintervensi. Karena menurut Martoni, sebagai organisasi PPI memiliki aturan rumah tangga dan peraturan organisasinya sendiri.
“Ya memang kurang setuju, tapi kami juga tidak boleh ikut campur kegiatan rumah tangga orang. Masing-masing organisasi kan memang memiliki rencana kerja sendiri-sendiri. Masa mau kami intervensi,” imbuhnya seraya mengungkapkan jika tiap-tiap anggota paskibra 2024 telah diberikan insentif sebesar Rp500 ribu secara swadaya oleh Kesbangpol dari menyisihkan honor sejumlah pegawai Kesbangpol.
Terpisah, Ketua PPI Kabupaten Lampung Selatan, Abdul Rohim dihubungi tak menampik masalah urunan uang sebesar Rp600 ribu tersebut per anggota paskibra Lampung Selatan 2024 guna kegiatan pelantikan anggota PPI.
Namun demikian, Abdul Rohim mengungkapkan sum-suman dana tersebut dibebankan kepada pihak sekolah masing-masing anggota, bukan lah kepada pribadi anggota paskibra.
“Pelantikan anggota PPI baru merupakan program kerja PPI Lampung Selatan sudah sejak dahulu. Jadi, setelah menjalankan tugasnya sebagai pengibar bendera, maka akan bergabung dengan PPI melalui kegiatan pelantikan. Masalah biaya tersebut kami bebankan kepada pihak sekolah masing-masing,” ungkap Abdul Rohim.
Kegiatan, terus Abdul Rohim, rencananya akan dilaksanakan pada 7-8 September mendatang di Villa Munca Indah Desa Canti Kecamatan Rajabasa. Penggunaan dana antara lain, untuk biaya pembuatan seragam, Pin PPI, akomodasi meliputi makan dan fasilitas lainnya, kemudian ada juga untuk dokumentasi, transportasi dan sewa tempat kegiatan.
“Tapi karena masalah ini telah dipelintir seolah-olah merupakan pungutan, maka dana yang sudah terkumpul, kami langsung kembalikan pada malam ini juga. Dan untuk kegiatan pelantikan anggota PPI 2024 dengan ini kami nyatakan ditunda hingga batas waktu yang masih belum ditentukan,” tukas Abdul Rohim.
(*)