Kerap Bertindak Kontroversial, Elemen Masyarakat Minta Presiden Prabowo Evaluasi-Copot Mendes Yandri Susanto !

KALIANDA – Ketua Dewan Anak Adat Kabupaten Lampung Selatan, Andi Azis meminta kepada Presiden Prabowo Subianto agar dapat mengevaluasi hingga mengganti Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDT) Yandri Susanto yang kerap bertindak kontroversial. Menurut Andi Azis, kabinet Merah-Putih yang disusun oleh Ketua Umum Gerindra itu baru seumur jagung yang mana perlunya menjaga kewibawaan dan kepercayaan dari masyarakat.

“Lapor Pak Presiden, kami Rakyat Indonesia dari Lampung Selatan meminta seyogianya Menteri Desa, Yandri Susanto agar dapat dievaluasi atau kalau perlu diganti. Supaya dapat menjaga wibawa dan kepercayaan dari masyarakat. Belum sebulan, menteri desa ini sudah banyak menimbulkan kontroversi di tengah-tengah masyarakat. Jangan sampai nila setitik rusak susu sebelanga. Cari pembantu yang pasti-pasti saja pak Presiden, nama baik dan kesuksesan pemerintahan anda dipertaruhkan,” ujar Andi Azis, Minggu 17 November 2024.

Dikatakan Andi Azis, usulan evaluasi terhadap Mendes Yandri Susanto kepada Presiden Prabowo Subianto tersebut bukan tanpa sebab, namun berupa fakta yang tak terbantahkan. Seperti misalnya, saat Mendes Yandri Susanto menggunakan kop surat resmi kementerian untuk mengundang acara pribadi sebuah tasyakuran di Pondok Pesantren Bai Mahdi Sholeh Ma’mun, Serang, Banten, pada Selasa (22/10) lalu, yang mana baru hitungan hari Yandri Susanto menjabat Mendes.

“Baru beberapa hari menjabat Mendes, Yandri Susanto sudah menyalahgunakan wewenang dengan penggunaan simbol negara untuk urusan pribadi, yakni mengundang ratusan orang, termasuk santri, kepala desa, Ketua RT dan RW, serta kader PKK dan Posyandu dengan kop surat serta stempel Kementerian,” imbuh Andi Azis.

Tidak sampai disitu saja, diungkap Andi Azis ada sejumlah tindakan dari Kader PAN tersebut yang menjadi pertanyaan publik. Yakni dilaporkannya Mendes Yandri Susanto ke Bawaslu RI terkait dengan netralitas dalam Pemilihan Gubernur Bengkulu. Bahkan, Mendes Yandri Susanto pun disorot dan menjadi atensi Bawaslu karena kerap kunjungan ke Kabupaten Serang lantaran sang Istri nyalon bupati.

Dan, yang teranyar adalah saat kunjungan ke Kabupaten Lampung Selatan pada Sabtu 16 November kemarin. Mendes Yandri Susanto mengeluarkan pernyataan berbau politis dengan menyebutkan (Kabinet) Merah Putih. Namun yang lebih menjadi perhatian publik saat menuding ketidakhadiran Camat tanpa mengecek ulang daftar undangan dengan membawa-bawa nama moral pejabat. Bahkan, malam harinya Mendes Yandri Susanto menginap di rumah warga di Kecamatan Jatiagung Lampung Selatan.

“Mendes Yandri Susanto singgung ketidakhadiran Camat sampai bawa-bawa moral, padahal moral dia (Yandri Susanto) yang perlu ditanyakan. Dimana moral anda saat menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan pribadi? Dimana moral anda saat menggunakan fasilitas negara untuk kepentingan politik? Coba anda introspeksi diri. Masalah Camat tidak hadir itu karena memang tidak diundang. Hadir dalam acara tanpa diundang, haram hukumnya, sesuai dengan sabda Rasulullah SAW , “Barang siapa yang menghadiri undangan yang tidak diundang, maka ia telah memakan makanan yang haram.” (HR. Abu Dawud),” ucap Andi Azis.

“Idealnya pejabat negara dalam mengeluarkan pernyataan dilakukan dengan prinsip kehati-hatian, jangan asal tuduh tanpa fakta dan tanpa tujuan kepentingan pribadi juga politik serta mengintimidasi, tapi faktanya malah sebaliknya . Bukan jadi takut atau tambah segan, yang ada malah masyarakat tambah tidak simpatik dan bersatu untuk menolak kedzaliman. Ingat pak Menteri, jabatan anda hanya titipan,” pungkas Andi Azis.

(*)