KALIANDA – Mencuatnya masalah ujaran kebencian oleh tim sukses paslon 02 terhadap calon wakil bupati Lampung Selatan nomor urut 01, Antoni Imam di sosial media grup WhatsApp memantik perhatian masyarakat. Bahkan, sejumlah masyarakat di beberapa kecamatan mengecam tindakan tidak berakhlak tersebut.
Seperti yang diungkapkan oleh Supri (58) warga Desa Seloretno Kecamatan Sidomulyo mengatakan, terlepas ada urusan politik, perkataan ‘Dongok’ terhadap seseorang di tempat umum layaknya sosial media tidak lah pantas. Apalagi, terus Supri, perkataan seperti itu ditujukan kepada seseorang tokoh masyarakat yang sangat dihormati.
“Bagi kami orang Sidomulyo ini, Mas Anton (Antoni Imam) sosok yang sangat kami hormati. Beliau adalah tokoh masyarakat, seorang yang alim, panutan masyarakat sini. Setahu saya, siapa pun yang ingin meminta bantuan, akan beliau bantu dengan tangan terbuka. Kata-kata ‘Dongo’ itu sangat kasar, lebih dari kata bodoh atau sangat bodoh. Gak pantes kata-kata seperti itu, apalagi ditujukan kepada seseorang seperti Mas Anton,” ujar Supri saat ditemui di warung usahanya, Senin 28 Oktober 2024.
Terpisah, tokoh pemuda Desa Karangsari Kecamatan Jati Agung, Wawan Wahyudi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp mengungkapkan penyesalannya atas perkataan ujaran kebencian tersebut oleh tim sukses paslon 02 terhadap calon wakil bupati Lampung Selatan Antoni Imam.
Wawan Wahyudi menegaskan, atas nama pemuda Desa Karangsari mengecam keras hal tersebut. Menurut dia, tindakan tim sukses paslon 02 Egi-Saiful tidak mencerminkan sikap demokrasi yang menjunjung tinggi nilai-nilai persamaan dan saling menghargai.
“Kami selaku pemuda selalu mendoakan yang terbaik di antara yang terbaik dan siap mendukung apa yang bapak Antoni Imam akan lakukan dan jalankan sesuai dengan tujuannya. Untuk kata-kata DONGO itu tidak baik, tapi ambil hikmahnya. Kami yakin BAPAK LEBIH PINTAR DARI ORANG MENGATAKAN BAPAK DONGO. Salam hormat kami Pemuda Desa Karangsari Kecamatan Jatiagung Lampung selatan,” ucap Wawan Wahyudi dalam pernyataan tertulisnya.
Sebelumnya, Kelakuan tak pantas ditunjukkan akun WhatsApp bernama cv wahanam dengan nomor +62 813-6932-0959. Akun itu diduga menulis ujaran kebencian tepat di video pasangan calon bupati Lampung Selatan Nanang-Antoni.
Tangkapan layar berisi kata umpatan itu pada Sabtu, 26 Oktober 2024. Kata umpatan yang ditulis akun cv wahanam terlihat di grup WhatsApp LAMPUNG BERBENAH. Tepat setelah kalimat kotor itu, akun tersebut juga menuliskan kalimat ‘BABAT HABIS’.
Akun WhatsApp yang diketahui milik Mahrudin Ali Hasan itu menulis kalimat umpatan, dan mengarah ke ujaran kebencian. Dia menulis ‘La kenapa jadi ikut2 dongo ini orang. .. Dalam hati Nanang berUjar…., klo bukan calon wakil Gw ,Gw keplak ni orng ikut ikutan aja’.
Akun WhatsApp yang diketahui milik Mahrudin Ali Hasan itu diketahui menjabat sebagai Sekretaris PPP Kabupaten Lampung Selatan. Mahrudin Ali Hasan juga diketahui pernah gagal berkontentasi di pemilihan legislatif di daerah pemilihan Kecamatan Kalianda-Rajabasa.
(*)