Lapor Pak Bima Ariya, di Pilkada Lamsel Tsunami Money Politik Rp50 Ribu

KALIANDA – Hari pertama masa tenang, Satgas Tolak Money Politik tercatat amankan 2 orang pelaku pembagian kaos paslon 02 di pasar Karanganyar Kecamatan Jati Agung dan dapati puluhan kasus money politik dengan modus meminta KTP asli warga di sejumlah desa di Kabupaten Lampung Selatan, Minggu 25 November 2024.

Terkait Money Politik, Satgas dapati terjadi di seputaran komplek Pemda Lampung Selatan, RT 03 LK 04 Kelurahan Way Urang. Warga tersebut dimintai KTP asli untuk ditukar dengan uang Rp50 ribu agar memilih paslon 02 pada 27 November 2024.

“Yang ngasih uang dengan tukar KTP, namanya mbak Darti.Dikalangan keluarga kami baru 4 orang yang dimintai KTP-nya,” aku warga tersebut.

Beralih dugaan money politik di Kecamatan Way Sulan, di kecamatan tersebut tim satgas anti money politik berhasil menemui beberapa warga yang KTP nya ditukar dengan uang sebesar Rp 50ribu. Di daerah desa tersebut, tim satgas mendatangi Lima rumah warga.

“Kecamatan Waysulan, Desa Sumber Agung Dusun 04. Pengakuan warga, KTP sudah dikembalikan dan diberi uang Rp50 ribu,” kata Aris Koordinator Satgas seraya menyerahkan bukti video testimoni.

“Kalau saya kemaren dapet dengan suami saya Rp80 ribu. KTP sudah dikembalikan,” sebut warga kepada tim Satgas dalam cuplikan video yang diterima.

Kemudian, beralih dugaan money politik di Kecamatan Katibung, tepat di Desa Tanjung Agung, Dusun Apenbaya yang terjadi pada hari Sabtu, 23 November 2024. Tim satgas, mendapati oknum warga yang mengumpulkan KTP dan penyebar uang Rp50 ribu kepada warga.

Dari video rekaman yang diterima, oknum warga yang sengaja identitasnya tidak dipublis mengaku, perbuatan yang berkategori melanggar aturan pilkada diperintah langsung oleh koordinator kecamatan diduga korcam Paslon nomor urut 2

“Saya itu dari korcam, namanya Rusdi warga Tanjung Agung. Saya cuma diberi 30 amplop. Sudah dibagikan ke warga. Yang bertugas mengumpulkan KTP bukan saya, tapi menyuruh orang lagi. Kemudian, yg membagikan amplop saya berdasarkan KTP yang telah dikumpulkan,” aku warga suruhan Rusdi selaku korcam Katibung tim Paslon 02.

“Untuk lebih lanjut, ya hubungi pak Rusdi saja. Saya bukan tim atau aparat desa pak. Saya hanya petani,” timpal dia seraya mengaku hanya sebagai orang suruhan saja.

Kejadian tempat yang sama, oknum warga berjenis perempuan setengah baya masih dalam 1 lingkaran suruhan Rusdi. Dari rekaman video yang diterima mengatakan, warga yang menerima amplop berisi uang pecahan Rp 50ribu diharuskan mencoblos paslon nomor 2.

“Amplop yang dibagikan ke masyarakat, agar mencoblos nomor 2,” ujar wanita paruh baya itu seraya menunjukan amplop yang diterimanya itu.

Sementara, Ketua Bawaslu Lamsel Wazaki dan sejumlah komisioner Bawaslu lainnya masih saja bungkam. Betapa tidak, kerap dikonfirmasi melalui aplikasi perpesanan WhatsApp, meski dengan tanda terkirim namun tidak direspon.

(*)