Daerah  

Air Laut Pasang, Dinkes Lamsel Lakukan Pelayanan Kesehatan Keliling

KALIANDA – Menyikapi banjir rob yang melanda Kecamatan Rajabasa terutama Desa Kunjir akibat gelombang besar beberapa hari belakangan ini, Dinas Kesehatan telah instruksikan tenaga kesehatan untuk dapat tanggap dan siaga atas peristiwa alam tersebut.

Kepala Dinas Kesehatan Lampung Selatan, Joniayansah SKM MM diwakili Sekretaris Dinas Hari Surya Wijaya mengatakan telah menginstruksikan tenaga kesehatan di Puskesmas Rawap Inap Rajabasa untuk senantiasa siaga dan tanggap atas kesehatan masyarakat setempat yang terdampak.

Bahkan jika diperlukan dinstruksikan juga kepada nakes untuk melakukan pelayanan kesehatan keliling. Pelayanan kesehatan keliling ini, terus Hari, guna mendeteksi warga yang terdampak kesehatannya akibat air pasang.

“Ya, memang beberapa hari belakangan ini sudah diinstruksikan agar senantiasa siaga dan tanggap karena cuaca buruk. Untuk hari ini bahkan nakes kita, telah melakukan pelayanan kesehatan keliling,” terang Hari seraya mengatakan jika nakes tersebut bahkan ikut bergotong-royong bersama masyarakat membersihkan dampak banjir, Minggu 3 Juli 2022.

Ditambahkan Hari, setelah melakukan pelayanan kesehatan keliling, belum ada temuan maupun laporan masyarakat yang terdampak jatuh sakit. Kendati demikian, Hari menyebutkan atas nama dinkes mengimbau agar masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam menjaga kesehatan tubuh.

“Potensi penyakit yang timbul seperti diare, gangguan pada kulit seperti gatal-gatal. Kemungkinan juga flu akibat cuaca tak menentu. Bahkan kami sarankan agar mengurangi aktivitas di malam hari,” imbuh Hari.

Terpisah, Kepala Badan Penanggulangan Bencanaalam Daerah (BPBD), Dulkahar AP M.Si saat dihubungi mengaku telah memonitor atas fenomena alam yang terjadi di Desa Kunjir. Menurut dia, untuk daerah pesisir seperti di Kecamatan Rajabasa hal seperti itu memang kerap terjadi.

Namun demikian, Dulkahar menyatakan telah menginstruksikan kepada satgas Tagana (Tanggap Bencana) desa di Kecamatan Rajabasa untuk senantiasa siaga dan sigap atas segala kemungkinan akibat fenomena alam.

“Banjir rob, air laut yang masuk ke daratan akibat gelombang tinggi di perairan laut karena cuaca buruk. Alhamdulillah, sudah kita pantau tadi bencana di Desa Kunjir itu masih dalam skala kecil yang berdampak ke pemukiman warga. Belum ada dampak yang berarti. Namun demikian, terhadap satgas Tagana telah kita instruksikan agar tetap waspada, sigap dan tanggap atas segala kemungkinan yang terjadi,” tutur Dulkahar.

Sebelumnya, dilaporkan jika Desa Kunjir di Kecamatan Rajabasa pada Jumat malam (1/7) kemarin mengalami banjir rob akibat gelombang tinggi. Angin kencang disertai angin menyebabkan sejumlah bibir pantai tergenang air laut yang naik ke daratan.

Sementara, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Raden Inten II menjelaskan, saat ini mendekati puncak musim kemarau. Biasanya, musim kemarau ditandai dengan munculnya pergerakan angin dari arah timur, yang berasal dari Benua Australia. Sehingga suhu saat pagi dan malam hari terasa lebih dingin.

“Pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia, yang dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia. Saat ini memasuki bulan Juli, Australia sedang musim dingin,” ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Lampung, Rudi Harianto seperti yang dilansir lampost.co Minggu, 3 Juli 2022.

Selanjutnya, BMKG Stamet Lampung mengatakan hampir seluruh wilayah Lampung berpotensi terjadi hujan sedang hingga lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang pada Minggu, 3 Juli 2022 pukul 08:52 WIB.

“Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung Tengah, Kabupaten Tulangbawang, dapat meluas ke Kabupaten Lampung Barat, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten Pesawaran, Pringsewu, Kabupaten Pesisir Barat, dan Kota Bandar Lampung,” kata Rudi.

(row)