Daerah  

Belum Terima Kartu Kombo, 9 Bulan Ribuan KPM di Lamsel tak Nikmati BPNT

KALIANDA – Ribuan kartu kombo keluarga penerima manfaat (KPM)  program bantuan pangan non tunai (BPNT) di Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) belum diterima oleh pemiliknya sejak Januari 2019.

Alhasil ribuan KPM itu selama 9 bulan ini praktis tidak dapat menikmati bantuan sosial (Bansos) dari Kementerian Sosial berupa beras dan telur senilai Rp110 ribu itu.

Padahal ribuan KPM itu sejatinya telah tercatat dalam Daftar Penerima Manfaat (DPM). Dimana dalam setiap bulannya proses transfer dari kemensos melalui bank penyalur, yakni BRI rutin dilakukan.

“Ribuan warga itu telah terdaftar sebagai penerima manfaat program BPNT, dan setiap bulannya diberikan kepada KPM melalui mekanisme akun elektronik atau kartu kombo yang hanya bisa digunakan untuk membeli bahan pangan di pedagang bahan pangan e-warong. Namun kartu kombo sebagai sarana penyaluran tidak dimiliki KPM, maka otomatis bansos ini tak dapat dinikmati oleh penerima haknya. Memang tidak besar, tapi bagi mereka nilai itu sangat berarti, bahkan hanya sekadar menyambung hidup,” terang koordinator TKSK, Sutris saat dihubungi, Selasa (8/10/2019).

Namun begitu, Sutris mengaku tidak bisa menyebutkan data angka kongkrit jumlah KPM yang belum menerima kartu kombo.

“Ini sebenarnya ranah korteks (Koordinator TKS), namun dari laporan terakhir Korteks sebelum mengundurkan diri, ada sekitar hampir 4 ribuan kartu kombo yang belum diterima KPM,” kata Sutris seraya mengatakan ada kemungkinan angka  sebenarnya lebih dari itu.

Saat dihubungi, terus Sutris, pihak BRI selalu  berkilah tidak bisa membagikan kartu kombo itu karena belum ada perintah dari BRI pusat. Padahal menurut Sutris, jelas-jelas sudah fix bahwa KPM itu masuk  dalam daftar penerima manfaat, yang otomatis dana bansos itu setiap bulannya disalurkan ke rekening KPM.

“Padahal pernah dalam pertemuan tim koordinasi bansos pangan yang dihadiri oleh wakapolres, bapak Listiyono Dwi Nugroho selaku ketua satgas bansos dan perwakilan dari Bank Indonesia, masalah ini kami kemukakan di forum. Bahkan dalam pertemuan itu pak waka mengultimatum masalah yang ada di BRI paling lama 1 bulan dari pertemuan harus sudah selesai. Namun hingga kini sepertinya tetap nihil,” tukas Sutris.

Sementara, Asisten Manager Operasional dan Pelayanan BRI Cabang Kalianda, Adi Suryatama saat dihubungi melalui sambungan telepon selulernya mengaku sedang di jalan. “Nanti saja ya, saya sedang di jalan mengendarai mobil,” ujar Adi seraya memutuskan sambungan telepon.

(row)