Daerah  

Berkat Inovasi, Petani Pujodadi Bisa Panen Maksimal

    Bupati Pringsewu H.Sujadi (kenakan camping) saat panen raya di Dusun Sukorejo, Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka

PARDASUKA – Bupati Pringsewu H.Sujadi panen raya gadu tahun 2019 di Dusun Sidorejo, Pekon Pujodadi, Kecamatan Pardasuka, Jumat (13/9/19).

Acara panen raya ini dihadiri Ir.Kuswanto M.P
Ketua Kelompok Pengkajian Budidaya, Balai Penerapan Teknologi Pertanian Lampung, perwakilan dari Polres Tanggamus, Kodim 0424/Tgm, Kepala UPT Pertanian 9 Kecamatan, Camat Pardasuka, Kepala Pekon Pujodadi serta angggota dan pengurus kelompok tani (Poktan).

Dalam sambutannya Sujadi mengaku gembira dan bangga dengan inovasi yang sudah dilakukan oleh petani.

Kabupaten Pringsewu sebut Sujadi, merupakan salah satu lumbung pangan di Provinsi Lampung.

“Dengan luas lahan sawah 13.678 ha, kabupaten pringsewu mampu menghasilkan produksi padi 138.000 ton gabah kering giling atau sebanyak 98.431 ton beras. Pringsewu juga memberi surplus beras untuk Lampung yakni 56.428 ton beras,” katanya.

Selain itu, kata bupati, produksi benih padi dari 12 kelompok tani mandiri benih saat ini mencapai 1.110 ton benih dari 370 ha luas penangkaran benih, yang selain mencukupi kebutuhan sendiri, juga memenuhi kebutuhan daerah lainnya di Provinsi Lampung.

“Permasalahan utama pengembangan bidang pertanian di Kabupaten Pringsewu adalah pola tanam yang belum optimal, salah satunya karena keterbatasan air irigasi. Pemkab Pringsewu telah melakukan upaya antara lain penyediaan sarana pemanfaatan air permukaan, seperti pembangunan embung, sumur bor dan perbaikan pintu air”, jelas Sujadi.

Sujadi juga meminta OPD terkait memberikan pendampingan. “Program pertanian tidak akan berhasil manakala tidak diimbangi dengan ketekunan. Kemudian perlunya melakukan modernisasi di bidang pertanian untuk hasil yang lebih optimal,” pintanya.

Sementata itu, Sekretaris Dinas Pertanian Kabupaten Pringsewu Maryanto kepada wartawan lampungraya.id., menjelaskan, apa yang dilakukan petani di pujodadi ino akan di adopsi untuk dikembangkan di Kabupaten Pringsewu.

“Panen raya ini menjawab akan keresahan petani akibat serangan wereng dan juga kekeringan serta ancaman gagal panen di mana-mana. Tetapi, berkat upaya dan inovasi yang dilakukan petani, pringsewu masih bisa panen dengan hasil yang cukup baik”, ucap Maryanto.

Upaya inovasi yang dilakukan bapak Marzuki beraama teman-temannya, patut di apresiasi dan di contoh oleh petani yang lain.

Sebab, lanjut Maryanto, dalam kegiatan percontohan ini diterapkan penggunaan mekanisasi pertanian, yakin tanam menggunakan mesin transplanter dan
saat panen menggunakan mesin combine.

“Dengan begitu, proses pengolahan tanah, penanaman hingga panen, bisa lebih cepat. Jadi, proses yang dilakukan juga sudah melalui mekanisasi baik saat budidaya maupun panen”, terangnya.

Sementara itu, dari beberapa perlakuan yang dilakukan, hasil pengubinan menunjukan adanya peningkatan produksi hingga 10 ton per hektar. (Ful)