Daerah  

Butuh Renstra dan Aksi Daerah Tanggulangi TB di Pringsewu

Penyakit tubercolosis (TB) merupakan penyakit menular dan mematikan, hingganya dibutuhkan penanganan khusus dalam pengendaliannya.

PRINGSEWU – Dibalik pandemi Covid-19 yang sudah hampir meruntuhkan sendi-sendi kehidupan dan ekonomi, ada persoalan besar yang tidak kalah penting dan perlu penanganan khusus yakni penyakit menular seperti tubercolosis (TB).

Kebijakan pemerintah dalam pelayanan dan pengobatan TB, juga menjadi salah satu dari Standar Pelayanan Minimal (SPM) di bidang kesehatan.

“Pandemi Covid-19 ini paling tidak bisa menjadi semacam refleksi bagi pemerintah daerah guna memiliki perhatian lebih terhadap penyakit menular. Untuk itu, pemerintah daerah seyogyanya juga memiliki rencana aksi daerah”, jelas Sudiyatno, Koordinator Program Community TB Care Lampung dalam kesempatan menjadi narasumber di acara CSO Coordination And Networks At District Level, Sub-Sub Recipient Pringsewu, Kamis (09/07/20).

Menurut Sudiyanto, ada 12 item dalam SPM di bidang kesehatan, dan dua (2) diantaranya soal penyakit menular yakni TB dan HIV.

“Konsekuensi dari SPM di bidang pelayanan kesehatan ini menuntut, pemerintah daerah memiliki rencana aksi daerah. Disamping juga harus ada Renstra yang jelas berkaitan dengan penanggulangan penyakit menular”, papar Sudiyanto, alumni Unila, Jurusan Sosiologi ini.

Sudiyatno menandaskan, penanggulangan TB dan HIV di masa pandemi tidak boleh kendur. Sebab, di saat normal saja, TB walau sudah ditanggulangi namun perkembanganya masih cukup pesat.

“Apalagi kalau kemudian, TB ini tidak diopeni. Akses layanan kesehatan juga menjadi salah satu prasyarat mutlak dalam penanggulangan TB”, ucap Sudiyanto.

Sudiyanto mengemukakan, penyakit menular seperti TB masih memiliki stigma (cap buruk) cukup tinggi di tengah-tengah masyarakat, utamanya terhadap anggota keluarga dari penderita.

“Stigma ini perlu di berantas, salah satunya dengan upaya promotif. Jadi, dalam kaitan penanggulangan TB, masih dibutuhkan kegiatan-kegiatan yang bersifat promotif dan tidak hanya preventif dan rehabilitarif semata”, ujar Sudiyanto.

Hadir dalam kesempatan acara yang dilaksanakan Community TB-HIV Care “Aisyiyah Pringsewu”, Ketua PD Aisyiyah Pringsewu, Umi Kursiati, Wakil Asesor (Wasor) TB dari Dinkes Kabupaten Pringsewu Yuliana Nina Yuwanita, Koordinator M. ISub-Sub Recepeint Pringsewu M.Iqbal WT.

Kemudian, perwakilan pengurus dari LBH Kesehatan ” Pringkuning” Pringsewu, Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) dan elemen lembaga lainnya.

Acara yang digelar dengan menerapkan protokol kesehatan ini, dilaksanakan di Rumah Makan Villa Novi, Pekon Sukoharjo I, Kecamatan Sukoharjo. (Ful)