Daerah  

Catatan Perjalanan Tim Patroli Malam Covid-19 Lampung Utara, Sempat Temukan Pasangan Mesum Indehoy Dalam Mobil dan Hotel, Hingga Warga Yang Kabur Tinggalkan Sepeda Motor dan Mobil Karena Ketakutan akan Dirazia

KOTABUMI-Perjalanan tim patroli malam Gugus Depan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lampung Utara dalam memberikan pemahaman terhadap masyarakat akan bahayanya virus Corona atau Covid-19, ternyata banyak menyimpan sejumlah catatan cerita lucu dan unik.

Dari sejumlah aksi patroli malam tersebut, tim terpadu tidak jarang menemukan keganjilan dalam patroli malam itu.

Bukan saja, soal warga yang tidak mengindahkan soal pemakaian masker, sosial distancing dan physical distancing, tim patroli yang beranggotakan dari unsur TNI-POLRI, BNPB, Pol-PP, Dinas Perhubungan, Palang Merah Indonesia (PMI), dan rekan-rekan pers itu, juga menemukan hal lain seperti pasangan mesum yang sedang asik berbuat adegan mesum tepergok di dalam mobil dan kamar hotel di bilangan kabupaten setempat.

Selain itu, juga ditemukan sejumlah warga yang kabur dengan meninggalkan kendaraan bermotornya ketika melihat tim patroli malam ingin menghampiri.

“Rupanya ditengah situasi pandemi Covid-19 tidak membuat sejumlah oknum tidak khawatir tentang bahaya Covid-19, malah masih ada oknum warga yang berbuat mesum dan tertangkap tangan asik beradegan mesum dan berada di dalam kamar hotel dengan pasangan bukan muhrim,” kata Syaiful salah satu anggota tim patroli malam Gugus Depan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lampung Utara, kepada wartawan saat singgah di Posko Satgas Lawan Covid-19 Partai NasDem Lampura, Minggu malam (3/5/2020).

Hal itu kata Syaiful, ditemukan tim patroli malam secara tidak sengaja saat menyisir tempat-tempat keramaian dan tempat-tempat yang disinyalir sebagai tempat berkumpulnya orang-orang disaat pandemi Covid-19.

“Kami pernah secara tidak sengaja, memergoki pasangan mesum di dalam sebuah mobil dan sejumlah hotel. Ketika diketok pintu mobil terkunci. Setelah dipaksa dibuka kami pergoki pasangan mesum sedang berbuat tidak senonoh,” terangnya.

Sedangkan, di sejumlah hotel lanjutnya, tim juga menemukan beberapa pasangan mesum yang diduga berbuat mesum dengan pasangan bukan muhrim.

“Setelah didata dan dinasehati, pasangan mesum tersebut diimbau untuk pulang kerumah dan tidak mengulangi hal serupa. Dokumennya masih ada berupa photo. Sedangkan videonya sudah dimusnahkan,” ceritanya.

Selain itu, lanjutnya lagi, saat tim patroli malam menyambangi sejumlah tempat lapo Tuak, para pengunjung di lapo Tuak tersebut langsung berhamburan kabur melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor dan mobil yang terparkir. Mereka menduga tim patroli malam akan merazia lapo Tuak tersebut.

“Untuk memberikan sanksi terhadap para pengunjung tersebut, tim sengaja mengempiskan ban sepeda motor dan mobil sebagai efek jera. Sementara pemilik lapo Tuak diberikan teguran dan imbauan peringatan untuk tidak lagi melayani penjualan terhadap warga ditempat lapo Tuak tersebut,” jelasnya.

Sementara Ketua Sekretariat Posko Terpadu Gugus Depan Penanggulangan Covid-19 Kabupaten Lampung Utara yang juga Plt Kadis Kominfo Sanny Lumi mengimbau kepada warga masyarakat kabupaten setempat untuk dapat mengindahkan peraturan pemerintah terkait protokoler penanggulangan penyebaran Covid-19 tersebut.

Dia berharap masyarakat tidak melakukan kegiatan yang dilarang pemerintah sebagai upaya pencegahan dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19.

Dia mengimbau, agar warga masyarakat dapat berdiam diri di rumah jika tidak penting untuk berpergian, membiasakan memakai masker, dan menerapkan pola sosial distancing, physical distancing dan senantiasa cuci tangan pakai sabun pembersih.

“Imbauan Pemerintah harus ditaati dan ini sangat penting. Jagalah diri sendiri dan keluarga. Mari bantu pemerintah untuk mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Corona atau Covid-19 ini,” pintanya.

Dia mengimbau, terkait ada perbuatan mesum di sejumlah hotel dan tempat umum tersebut, untuk dapat tidak melakukan dan mengulangi hal serupa.

“Ditengah pandemi Covid-19 dan bulan suci ramadhan, semestinya dijadikan ajang instrospeksi diri dan bukan melakukan hal-hal yang tidak baik,” cetusnya. (awi/ton)