Daerah  

Hari Kedua Ujicoba Jalur Alternatif Kurang Maksimal

KALIANDA – Hari kedua ujicoba jalur alternatif belum berjalan maksimal. Terlebih titik pengalihan dalam kota melalui Simpang Fajar (Tugu Raden Inten)-Jalan Arah Stadion-Jalan depan Kejaksaan-Perempatan Hotel Kalianda-Arah Kantor Bupati-Tembus Jalinsum, Selasa 19 April 2022.

Dari pantauan, makin siang hari terlihat kendaraan dari Bakauheni nampak berlalu saja tanpa masuk jalur alternatif itu. Sedangkan petugas di lapangan pun terlihat kurang sigap. Padahal diketahui, selain sebagai antisipasi lonjakan arus mudik, target utama  pengalihan jalur lalulintas ini adalah lebih mengenalkan kota Kalianda kepada pelintas Jalinsum.

Sedangkan pantauan di titik jalan lingkar GOR Wayhandak – Depan Polsek Kalianda terpantau  petugas banyak bersitegang dengan warga sekitar yang mengendarai motor. Sedangkan kendaraan roda empat yang tujuan pulau Jawa nampak tertib masuk jalur alternatif. Bahkan tidak sedikit melaju jalan tembus jalur 2 menuju pintu tol Kalianda.

Saat melintasi jalan lingkar GOR Wayhandak, terpantau tidak adanya rambu lalulintas maupun penunjuk arah jalan. Alhasil, pengemudi dari luar kota nampaknya bakalan dibingungkan dengan 2 pilihan jalan. Satu jalan lingkar menuju stadion Jati, sedangkan 1 jalan lagi menuju Sukatani melintasi kantor kelurahan.

Begitu juga di persimpangan dekat stadion, pilihan jalan lurus menuju jalur 2 pintol tol atau pilihan jalan ke kanan menuju Jalinsum depan polsek melintasi perumahan Intan Permai. Hanya saja, di 2 persimpangan jalan itu nampak sekitar 4-5 petugas berseragam berjaga-jaga.

Kepala Dinas Perhubungan setempat, M.Darmawan membenarkan, untuk sementara ujicoba rekayasa jalur alternatif ini masih kekurangan insfrastruktur pendukung seperti rambu dan penunjuk jalan hingga petugas di lapangan.

“Setelah ujicoba coba ini nanti, baru akan dibahas dan disimpulkan apa-apa saja yang perlu dilengkapi dan dilakukan penyempurnaan. Yang terlihat nyata adalah rambu lalulintas dan petugas,” ujar Darmawan kepada wartawan.

Sementara, sejumlah warga mengaku jengkel dengan pengalihan jalur alternatif tanpa melihat target sasaran.Dikatakannya, yang namanya program dengan tujuan baik memang perlu diujicoba.

Hanya saja, menurut warga Desa Palembapang ini, jika tujuan ujicoba pengalihan ke jalur alternatif sebagai upaya mempromosikan Kota Kalianda, maka targetnya adalah warga luar Lampung Selatan yang memang melintasi titik jalur alternatif di Jalinsum.

“Tapi ini gak lihat-lihat lagi, yang pake motor, mobil orang sini, ada keperluan buru-buru malah dipaksa-paksa masuk jalur alternatif. Kalau saya mah gak perlu diajak masuk kota kalianda. Tiap hari juga lewat,” ujar Fachri seraya mengungkapkan persetujuanya terhadap program-progam pemda untuk pembangunan.

(row)