Hipni; ‘Jemput yang Sakit, Antarkan Pulang Ketika Sehat’

Lampung Selatan – Aktivitas Hi Hipni SE yang turun ke masyarakat mulai kecamatan ke kecamatan, desa ke desa sampai door to door atau rumah ke rumah, membuat mata calon bupati Lampung Selatan itu kian terbuka.

Padahal, baru 150 titik dari 2.000 titik sasaran yang temui sejak sebelum masa kampanye maupun setelah masa kampanye. Ditemukan fakta yang cukup mencengangkan soal layanan kesehatan bagi masyarakat.

Kepada awak media, Hipni pun mengakui bila, masih banyak sekali layanan dasar masyarakat yang belum maksimal dirasakan, terutama pada layanan kesehatan. Banyak sekali masyarakat yang sakit, jompo tidak mampu berobat, bahkan terputus pengobatannya ditengah jalan dengan alasan biaya.

Ia pun meneruskan, dalam perjalanan dari satu titik ke titik berikutnya, dirinya manarik kesimpulan besar bahwa layanan dasar kesehatan masyarakat tidak bisa di-general-kan, kalau solusinya dengan hanya mempunyai kartu BPJS Kesehatan/KIS.

Pada kenyataan di lapangan, masih banyak orang sakit yang mendapatkan jaminan BPJS, namun enggan untuk berobat dengan alasan biaya hidup. Hal itu dikarenakan operasional dan tidak adanya pendampingan bahkan ada masyarakat yang belum tahu cara menggunakan kartu BPJS atau KIS yang mereka miliki.

“Program pusat BPJS/KIS harus dikolaborasikan dengan pelayanan yang humanis untuk banyak elemen guna memaksimalkan layanan dasar kesehatan untuk masyarakat, kita sebut saja judul besar dari program ini yaitu Lampung Selatan Care,” ujarnya Rabu 21 Oktober 2020.

Melihat dari persoalan yang masih ditemui, membuat pihaknya semakin membulatkan tekat mengutamakan kemanusiaan di atas birokrasi dan regulasi apapun. Hipni menegaskan, masyarakat harus bisa berobat walau belum memiliki KIS dan hanya memiliki KTP.

“Untuk itu, kami akan wujudkan program “Menjemput pasien yang sakit dan menghantarkan pulang ketika sehat”. Program ini yang cukup rasional bila semua elemen dapat berkolaborasi,” cetus Hipni.

Langkah kongkrit dalam program tersebut adalah menyiapkan 17 unit kendaraan ambulan gratis dengan standard kesehatan yang memadai. Kendaraan-kendaraan tersebut akan standby di setiap kecamatan masing-masing 1 ambulan.

Sedangkan, lanjut pengusaha muda asal Kecamatan Palas itu, diluar dari pada ambulan puskesmas, kecamatan yang akan ‘mobile’ dengan berkeliling melakukan pelayanan antar jemput pasien, dan di dukung oleh layanan ambulan yang ada di setiap desa.

“Untuk menunjang ini, kami akan siapkan SDM/tenaga medis perawat dan atau dokter pelayan masyarakat yang bertugas khusus melayani bersama ambulan tersebut. Tentu yang diluar tugas di Puskesmas,” kata Hipni.

“Kita juga akan kolaborasikan program layanan kesehatan masyarakat ini bersama TNI, POLRI melalui Babinsa dan Bhabinkamtibmas serta para relawan-relawan yang bergerak di bidang sosial kesehatan serta karang taruna desa, untuk saling menginformasikan dan mendampingi masyarakat yang membutuhkan pelayanan cepat,” paparnya.

Menurutnya, Kabupaten Lampung Selatan tidak kekurangan pemuda kreatif di bidang digital. Lampung Selatan juga tidak kekurangan pemuda yang berjiwa sosial. Untuk itu, Ia mengajak semua pihak dan elemen untuk berkolaborasi.

“Pemerintah akan memfasilitasi untuk men-digitalisasi, dengan basis aplikasi semua layanan dasar masyarakat terutama di bidang kesehatan. Dengan begitu maka akan tidak ada lagi masyarakat yang tidak bisa berobat. Pihak desa, pemuda karang taruna, relawan sosial kemanusiaan, TNI, POLRI bisa saling memberikan informasi lalu sekali Klik melalui aplikasi, maka layanan datang,” tandasnya.(Row)