Daerah  

Omzetnya Hingga Rp 70 Juta Pertahun, Desa Gunung Gijul Lampura Penghasil Madu Hutan Alami

KOTABUMI – Desa Gunung Gijul Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara menyimpan sejumlah potensi alam, destinasi wisata yang menjanjikan. Selain memiliki panorama alam dan penyuplai buah durian terbesar di Lampung Utara. Desa Gunung Gijul juga ternyata penghasil madu hutan yang tak kalah dari wilayah lain.

Setiap tahunnya, Desa Gunung Gijul sudah bisa memiliki omzet hingga 40 hingga 70 juta pertahun.

Kepala Desa Gunung Gijul Kecamatan Abung Tengah Feri Febriansyah mengatakan, Desa Gunung Gijul sudah hampir selama 6 tahun memproduksi madu hutan dengan cara diternak. Madu hutan alami yang didapat dari proses jenis madu Kelulut.

Ada beberapa jenis varian rasa yang dihasilkan dari Lebah Kelulut seperti asam dan manis,, sertas yang berasa sari bunga kopi.

Dua varian rasa madu ini dihasilkan dari Kelulut jenis Itama dan Torasika yang memang banyak hidup di Desa Gunung Gijul.

“Ada sekitar 400 – 500 penangkaran lebah Kelulut disini. Setiap tahun bisa berpenghasilan uang hingga Rp 40-70 juta pertahun,” ujar Feri saat menerima kunjungan Kadis PUPR Syahrizal Adhar dan Camat Abung Tengah Mulyadi, Kamis (16/01/2020).

Feri juga menjelaskan, selain berhasil dalam penangkaran madu Kelulut, Desa Gunung Gijul juga sebagai salah satu produsen durian alam di Lampung Utara. Untuk mengenalkan dan mempromosikan hasil duriannya. Feri mengatakan, Desa Gunung Gijul setiap tahunnya mengadakan festival durian. Bahkan kata dia, sudah beberapa kali desanya ikut festival durian seperti di Lampung Selatan dan Provinsi Sulawesi Selatan.

“Setiap tahunnya desa Gunung Gijul akan konsisten menggelar festival durian. Festival durian di Gunung Gijul dilakukan setiap bulan Januari,” kata Feri.

Selain mengenalkan potensi madu alam dan durian alam. Desa Gunung Gijul juga memiliki potensi wisata alam yang menarik. Jadi tunggu apa lagi. Ayo datang dan kunjungi Desa Gunung Gijul dan rasakan sensasi alam, durian dan madu Kelulut.