Daerah  

Penyaluran 3 Ribu Paket Sembako Terdampak Covid-19 Dipertanyakan

KALIANDA – Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Kabupaten Lampung Selatan dinilai dalam bekerja tidak transparan dan tanpa rencana, pola juga mekanisme yang jelas.

Hal ini dapat dilihat dari penyaluran jaringan pengaman sosial (JPS) berupa sembako ke warga yang terdampak pandemi Covid-19. Dimana, rincian bantuan tidak dijelaskan, seperti komposisi sembako, sumber dana data penerima dan sulitnya akses masyarakat ke posko covid-19.

Di dalam rilis oleh Dinas Komunikasi dan Informatika setempat hanya menyebutkan, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan mendistribusikan 3 ribu paket sembako ke tiga wilayah yang terdapat warga positif Covid-19 yakni, Kecamatan Natar, Jatiagung dan Kalianda, Kamis 21 Mei 2020.

Bupati Lampung Selatan yang juga sebagai Ketua Gugus Tugas Covid-19, H. Nanang Ermanto menegaskan, bantuan yang akan diserahkan ke masyarakat terdampak Covid-19 murni tidak ada embel-embel stiker Calon Kepala Daerah.

Sementara, Koordinator Logistik Gugus Tugas Covid-19 yang juga menjabat Kalak BPBD, M. Darmawan saat dihubungi mengatakan, paket sembako yang disalurkan terdiri beras 5Kg, minyak goreng 1 liter, gula pasir 1Kg, sarden atau susu kaleng dan mie instan 3 bungkus.

“Pengadaan sembako bukan berasal dari APBD, namun bantuan dari berbagai pihak yang perduli dengan masyarakat yang terdampak dari pandemi Covid-19,” kata Darmawan, Kamis 21 Mei 2020.

Darmawan berujar, pendistribusian paket sembako akan diberikan ke dua wilayah kecamatan, yakni Kecamatan Kalianda dan Kecamatan Natar yang sebelumnya sudah disalurkan 1 kecamatan, yakni Jatiagung. Untuk masing-masing wilayah kecamatan memperoleh seribu paket sembako yang sudah disiapkan.

“Kemarin sudah kita distribusikan sebanyak seribu paket sembako untuk wikayah Kecamatan Jatiagung. Hari ini kita distribusikan kembali untuk wilayah Kecamatan Kalianda dan Natar yang masing-masing wilayah memperoleh seribu paket,” jelas Darmawan.

Menurut Darmawan, ketiga wilayah kecamatan ini menjadi fokus utama karena di wilayah-wilayah inilah terdapat warga yang terpapar covid-19. “Selain itu, sasaran bantuan juga kita berikan pada warga yang terkena musibah seperti banjir, puting beliung, tanah longsor maupun bencana alam lainnya,” tutup Darmawan.

(row)